Ada yang pernah mengatakan, kesulitan tidur malam
hari disebabkan oleh rasa kesepian. Entahlah itu benar atau salah, yang jelas,
sekarang aku mulai kesulitan untuk tidur. Kesepian.. sendiri.. kesedihan..
kata-kata yang saling berkaitan. Ironis.
Mataku hanya tertuju pada satu titik didepanku,
hanya satu titik fokus. Pada jam dinding yang terus berdetik menuju menit.
Hingga jam, aku sukar untuk tidur. Pikiranku memutar sebuah memori yang terus
menerus diulangnya hingga detik ini. Memori yang tak ingin aku lupakan, tapi
ingin aku istirahatkan sejenak. Memori ini.. Membuatku terus terpaku pada jam
dinding itu, memutar setiap detiknya dengan apa yang telah terjadi, dan tanpa
sadar membuatku meneteskan air mata. Tak terbendung. Dan selalu aku tanyakan
pada diriku sendiri, inikah aku?
Memori yang masih terpatri jelas, detik demi
detik yang telah aku lewati saat itu. Sendiri melawan derasnya rasa bersalah.
Sakit. Perih sekali rasanya. Tuhan.. aku berdoa. Dan Dia mendengar doaku, Dia
mengabulkan doaku. Dia bersamaku. Dia tidak tidur. Dia terjaga bersamaku
menemaniku. Aku malu pada-Nya. Aku benar-benar tak tahu diri.
Aku telah berjanji. Perjanjian antara aku, Tuhan,
dan dia. Aku berjanji tak akan melakukan kesalahan yang sama, aku berjanji
untuk mengingatnya, meski dalam diam, meski dalam doa. Dan Tuhan, tolong jaga
dia untukku, meski aku rasa, dia benar-benar membenciku meski aku telah meminta
maaf padanya, tapi tak apa. Aku akan baik-baik saja. Semoga. Tolong jaga dia
Tuhan, untukku...