Get me outta here!

Teknik, Sastra, Pertanian, Pembangunan, dan Begitulah


Computering, Programming, teknologi dalam aplikasi, dan sebagainya....
gambar asli dari sini
Suatu kebanggan sendiri dapat menyelami dunia yang dapat dikatakan tidak nyata itu. Apalagi dapat menjadi seseorang yang ahli dalam hal ini. Itu bagai motivasi buatku saat aku duduk dibangku SMP, entah sejak kapan. Ehm.. mungkin dari aku pertama kali pegang komputer. Takjub dengan hal yang ada didalamnya. Bagaimana bisa begini?? Bagaimana bisa begitu?? Pertanyaan itu terus saja muncul. Hingga membuatku semakin melambung dalam pelajaran computer saat itu. Saking senengnya sih, hehe. Hingga aku memiliki keinginan, untuk melanjutkan studi teknik informatika saat kuliah nanti, agar aku semakin mengerti bagaimana itu dan ini bisa dibuat dengan kecanggihan teknologi.

Sastra Indonesia, bahasa Indonesia….
gambar asli dari sini
Kekagumanku akan karya sastra negeri ini membuatku terbuai dalam senandung syairnya. Luar biasa. Penyair jaman dahulu benar-benar dapat menuangkan kelakar kalimat dalam pikirannya dalam sajak yang luar biasa indahnya. Tidak bermaksud menjelekkan, tapi syair masa sekarang benar-benar berbeda dengan syair masa lalu. Syair masa lalu benar-benar menyayat hati, benar-benar menggunakan pilihan kata, diksi yang tepat. Hingga aku memiliki keinganan untuk melanjutkan studi kearah ini. Aku ingin mengerti bagaimana karya seindah ini dapat dibuat dari manusia yang dari luar biasa saja, namun didalamnya terdapat pilahan kata yang siap meledak kapan saja, luar biasa. Aku ingin menguasai banyak pilihan kata yang indah, yang sulit dimengerti oleh orang awam, aku ingin menciptakan syair yang luar biasa indahnya. Aku ingin tahu bagaimana caranya.

Pertanian, perkebunan, bisnis dalam pertanian, teknologi pertanian, agribisnis....
gambar asli dari sini
Indonesia ini terkenal akan kesuburan tanahnya. Kaya sumber daya alamnya. Kebanyakan penduduknya bekerja disektor pertanian dan atau perkebunan. Dan saya pikir, mengapa para petani hidupnya tidak makmur?? Padahal setiap hari mereka –petani padi, menuai jutaan bulir padi yang mensejahterakan rakyat ini. Tapi kenapa malah mereka yang kelaparan?? Saya lihat, buah-buahan di Indonesia tidak kalah dengan buah-buahan dari luar negeri. Tapi kenapa, buah dari Indonesia banyak yang diekspor tapi Indonesia sendiri malah mengimpor buah dari luar negeri?? Mengapa tidak memenuhi kebutuhan pasar lokal saja?? Apa yang salah disini. Sudut pandang saya agak berbeda dengan studi kali ini. Keinginan saya memperdalam ilmu pertanian bukan berasal dari kekaguman saya terhadap teknologi pertanian dalam negari ini. Tapi lebih kepada ingin mengabdikan diri, belajar untuk memberikan ilmu yang saya dapatkan untuk meningkatkan pertanian dalam negeri. Saya ingin mendedikasikan diri untuk pertanian Indonesia, memajukan pola pikir para petani. Intinya, saya ingin berpengaruh dalam dunia pertanian. Kemudian saya berpikir untuk masuk kedalam studi pertanian ini. Hal ini benar-benar ingin saya lakukan saat kuliah nanti, hal ini terpikirkan saat saya duduk dibangku SMA.

Pembangunan, tentang lingkungan, alam, dan kemajuan Indonesia….
gambar asli dari sini
Pembangunan yang semrawut dan tak tertata apik tentu membuat mata tidak enak memandang. Seperti tumpang tindihnya fasilitas, fasilitas yang sangat mencolok antara yang kaya dan miskin, hingga kurangnya lahan untuk penyerapan air dan sebagai tumbuhnya pepohonan sebagai penghasil oksigen dikota besar –taman kota, seharusnya lingkungan pembangunan harus seimbang dengan lingkungan alam. Dengan begitu masyarakatnya tetap dapat hidup dengan nyaman dan sehat. Nah, dari sinilah muncul keingan saya untuk menata pembangunan diwilayah perkotaan ini. Agar kota-kota di Indonesia bisa menjadi percontohan diluar negeri sana, Aamiin. Studi pembangunan ini saya inginkan saat masa akhir saya di bangku SMA.

Nah, Alhamdulillah saya sekarang sudah kuliah. Dengan studi yang saya inginkan salah satu dari yang diatas itu. Adakah yang tahu, sekarang saya ambil studi apa??

Nah, untuk yang mau kuliah tahun depan, rencanakan apa yang kalian inginkan. Ikhlas dalam segala keadaan, jangan terpaksa dalam mengambil pendidikan studi. Semoga kamu semua sukses selalu…. :))

Cerita Cinta

gambar asli dari sini

Cinta itu nggak seperti FTV.. yang jatuh cinta sama pendangan pertama, tapi sok cuek padahal ngarepin si doi. Nggedein gengsi doang. Diam diam tapi mau gitu. Sok-sokan jaim deket dia. Penasaran sama doi, diikutin aja kemana pergi. Awalnya sih si doi nggak nanggepin, tapi karena sering ketemu, jadi suka deh. Dari satu pandangan awal…. 

Cinta itu nggak seperti drama Indonesia.. yang cerita kebanyakan mengkisahkan perjodohan yang alot, sama-sama nggak cinta tapi dipaksa buat cinta. Awalnya ogah-ogahan, kesana-kesini minta dibatalin. Tapi orang tua udah ngikat janji, yaudah deh. Lambat laun, sering ketemu membuat mereka jadi jatuh cinta. Keterpakasaanpun bisa menghasilkan cinta….

Cinta itu nggak seperti drama Korea.. yang salah satu tokoh utamanya adalah seorang direktur hotel atau perusahaan ternama. Doi rela ngabisin duit berapapun untuk naklukin incerannya. Setelah menaklukan incerannya, tinggal keluarga. Nah , biasanya hubungan itu ditentang sama keluarga doi yang kaya, soalnya bibit, bebet dan bobot yang nggak sejajar. Tapi akibat keteguhan cinta, akhirnya ya berhasil juga. Berhasil mendapatkan restu keluarga….

Cinta itu nggak seperti cerita drama Taiwan.. yang awalnya sama-sama nggak suka, sama-sama benci. Tapi ada aja kejadian yang buat mereka bisa ketemu, bisa bersama. Dari ketidaksengajaan itu, dari benci itu, membuat mereka saling perduli. Dan benih-benih cinta pun tumbuh. Mungkin itu yang dinamakan takdir untuk bersama….

Dari satu pandangan awal.. keterpakasaanpun bisa menghasilkan cinta.. mendapatkan restu keluarga.. mungkin itu yang dinamakan takdir untuk bersama.. takdir yang dituliskan Tuhan....~

Itu hanya sejumput kisah yang berdurasi satu sampai beberapa jam, belum mewakili apa-apa dari kisah nyata. Baru beberapa detik, udah jatuh hati. Menit kemudian jadian, menit kemudian, nikah. Hidup ini nggak sesimple itu kan?? Kita hidup dalam hitungan tahun. Butuh proses yang luar biasa panjang untuk menemukan takdir Tuhan.

Cinta itu simple, hanya kamu dan aku. Menurutku itu semacam pernyataan konyol. Disini kita nggak hidup sendiri, ada banyak pasang mata yang menyaksikan kisah kita. Kalau mau makan juga kita butuh orang lain, untuk menanam padi, mencari ikan, dan lain-lain. Dan, tanpa restu keluarga?? Bisakah??

Tanpa cinta kita memang tidak bisa hidup. Benarkan?? Tanpa cinta manusia bisa saling membunuh, karena mereka saling membenci. Tanpa cinta kita tak bisa bekerja dengan baik dan menghasilkan uang. Kenapa?? Karena kita bisa menghasilkan banyak uang ketika kita mencintai pekerjaan kita....

Tapi pada akhirnya, percaya saja, meski semua tak semulus dan seindah kisah-kisah cinta ala drama, semua cerita berakhir pada hidup bahagia bersama....~

Biarlah Mengalir Bersama Air Hujan

 
Gambar yg asli dari sini, gambar diatas sudah diedit

Apakah takdir sedang mempermainkanku??

Kenyataan yang tak sesuai memang sering kali terjadi. Tapi, aku selalu bertanya. Mengapa yang aku impikan selalu berbeda dengan apa yang digariskan oleh Tuhan??

Tuhan tahu yang terbaik. Itu jawaban yang terlalu umum dari semua orang yang mencoba tuk menghibur. Adakah kalimat lain yang lebih baik dari ini?? Dan kalian pikir, apakah pilihanku selalu yang terburuk untukku sendiri?? Entahlah..

Aku lelah mendengarkan. Aku lelah berbicara. Aku lelah berperasaan..

Perlahan, rinai hujan mulai turun membasahi rerumputan yang hijau berkilauan diterpa cahaya. Tak kusangka langit pun berduka atas apa yang terjadi padaku. Kupandangi rinai hujan itu mulai ditemani oleh kilatan cahaya mematikan. Anginpun berhembus, membuatku tersadar bahwa hujan akan datang.

Hujan kali ini terasa berbeda untukku. Rinainya mengajakku untuk menari bersama dalam kesunyian nyata. Menari dalam duka. Dan aku tergoda untuk bergabung. Kulangkahkan kaki menuju rerumputan yang mulai basah. Angin menyambutku dengan lembut namun menusuk sendi tulangku hingga aku gemetar. Aku tak peduli.

Kuhentikan langkahku ketika hujan deras mulai turun. Aku diam, termengu sendiri. Aku ingin berteriak. Aku ingin menangis. Aku ingin menumpahkan semua kekesalanku pada hujan kali ini. Lama aku termengu, menangis,  dalam guyuran air hujan yang dingin. Tanpa kusadari jemari tanganku mulai keriput, bibirku mulai kelabu. Rahangku bergemelatak. Aku tak peduli. Aku masih ingin merasakan guyuran hujan ini menghapuskan deritaku kali ini.

Biar saja air hujan yang menghapus air mataku, membawa hanyut kesedihanku dalam derasnya air hujan. Mengalir bersama air hujan yang membasahi tubuhku..

Hingga hujan reda. Aku mulai menyadari apa yang kulakukan. Bodoh. Inikah yang dilakukan seorang perempuan muda?? Putus asa?? Tidak. Aku tak putus asa. Aku hanya bertanya pada hujan, mengapa akhir yang bahagia tak kunjung datang padaku??

Berharap hujan kali ini menghapus segala duka dan kekesalan yang merenggut kebahagiaanku..

Ramadhan Didepan Mata



Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Senang sekali rasanya, ramadhan hampir tiba. Kenapa?? Karena ini adalah bulan penuh berkah, penuh pahala, perbuatan baik dilipat gandakan pahalanya. Sampai sampai seseorang yang tidur saat berpuasa pun dapet pahala. Subhanallah, Allah Maha Baik yah. Momen seperti ini memang jangan sampai terlewatkan dengan sia-sia, apalagi kalau diisi sama tidur saja. Iya sih dapet pahala, tapi kan nggak maksimal. Mending ya buat nglakuin apa gitu yang lebih bermanfaat lagi. Tidur aja dapet pahala, gimana kalau diisi dengan yang lebih baik??

Dari pahala yang gampang dicari itu, maka umat muslim didunia berlomba-lomba memperbanyak kebaikan dibulan ini. Yah kalo dipikir sih, harusnya berlomba kebaikan atau ngumpulin pahala sebanyak-banyaknya itu nggak cuma dilakuin pas bulan ramadhan aja, tapi bulan bulan biasa juga. Ya kan?? Hehe. Mungkin karena dilipat gandakan pahalnya, jadi pada semangat deh..

Nah, bulan Ramadhan kali inipun, mungkin menjadi bulan Ramadhan terakhir aku bisa buka puasa dan sahur bareng keluarga. Bulan Ramadhan tahun depan, mungkin aku bakalan sendiri kalau berbuka dan sahur, tanpa keluarga. Dikota orang pula, hiks.  

Alhamdulillah.. aku masih diberi kesempatan untuk merasakan bulan Ramadhan tahun ini. Terima kasih Ya Allah, atas karunia-Mu yang luar biasa banyaknya. Semoga, aku dapat senantiasa memperbaiki diri, sedikit demi sedikit menutup dosa dengan pahala yang diraih. Semoga, Ramadhan kali ini membawa berkah untuk semuanya, Aamiin.. :))

Dan sebelum berpuasa, biar afdol, biar mantep, aku mau minta maaf atas semua kesalahku yang disadari ataupun yang nggak aku sadari. Mungkin saat posting atau komentar di posting kalian aku sedikit nyentil atau nyinggung seseorang, maaaaafffff banget. Maafin segala kesalahanku ya sobat.. :))

Selamat berpuasa.. mari memperbaiki diri dibulan yang penuh berkah ini…

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

Semaian Cinta dan Kasih Tuhan


Lama sudah aku tak bertemu sanak keluarga besar, tante, om, budhe, pakdhe, dan saudara sepupuku yang lain. Mereka hidup berdiri sendiri merantau di kota besar. Yogyakarta, Semarang, Palembang, dan lain-lain. Tak sering mereka pulang ke kota kecil ini. Aku sekeluarga dan nenek tinggal dikota ini. Dan akulah cucu nenek yang sering menemani kesendiriannya saat ini.

Aku merindukan adanya mereka, dimana ada keakraban dan canda tawa untuk berbagi. Tahun ini, entah mengapa mereka tak pulang. Aku masih bisa menahan rinduku pada mereka, tapi nenek?? Aku tahu. Orang yang sudah tua renta ini merindukan anak-anaknya, merindukan derap langkah kaki cucunya. Merindukan gema suara tawa riang mereka. Merindukan bisingnya tangisan mereka. Nenek merindukan mereka jauh dari aku merindukan mereka.

Nenek hanya ingin bertemu, barang dua tiga hari, pasti cukup untuk menutup kerinduannya. Apalagi lebaran hampir tiba, setidaknya pulanglah sejenak untuk menghapus kerinduan nenek. Mudik bahasa mudahnya.

Aku tatap wajah tuanya, hanya menatap kedepan, aku tak tahu apa yang dipikirkannya. Ah aku punya ide. Aku telpon salah seorang anaknya –tanteku, dan memintanya untuk sejenak saja meluangkan waktunya untuk berbincang dengan nenek. Kutatap binar bahagia menghinggapi wajah nenek yang nampak tua dimakan usia, hanya mendengar suaranya saja, ia bahagia. Aku ikut bahagia melihatnya. Ketika tante menyerahkan telponnya pada anaknya –cucu nenek, nenek tak bisa berkata-kata. Nenek mendengarkan suaranya baik-baik. Kerinduannya tak terbendung lagi. Nenek menangis. Hampir saja menjatuhkan telpon genggamku, secepat kilat aku menangkap benda itu. Nenek berjalan meninggalkanku. Suara ramai sepupu kecilku itu menyeruak keluar melalui benda digenggamanku, mengambang diudara yang hening. Aku menatap haru derap langkah kaki nenek yang terseok-seok pergi. Apakah aku salah??

Lebaran datang, mereka yang ditunggu tak kunjung datang. Mereka memang tidak datang. Dan apa aku tega memberitahu nenek?? Tapi kalau tidak mengatakannya, nenek akan terus duduk menunggu cucunya datang. Hanya hembusan angin yang datang menerpa tubuh ringkih nenek. Mereka takkan datang nek, kataku..

Setelah hari lebaran, badan nenek menggigil hebat. Badannya kaku. Akhirnya kami bawa kerumah sakit. Darah tinggi nenek kambuh. Aku hubungi semua keluarga, mereka berjanji akan datang, entah kapan. Semburat cahaya menerangi relung hatiku. Ada kebahagiaan kecil disana, mereka akan datang..

Hari itupun datang. Mereka datang satu per satu bersama keluarga kecil mereka masing-masing. Kutatap wajah mereka, tersirat sedikit kekecewaan dalam wajah itu. Bagaimana tidak, ibu mereka tergeletak lemah tanpa daya. Biasanya, ibu merekalah yang menyambut dengan suka cita dengan penuh semangat menyambut kehadiran mereka. Tapi kini, suka cita itu hanya dapat nenek pancarkan melalui senyumnya yang tertahan. Sunyi, hening dalam kamar inap nenek. Semua berduka, bersedih, menyadari kesalahan masing-masing. Nenek hanya merindukan anak-anaknya dan cucu-cucunya, itu saja. Dan kini kerinduan nenek telah terobati. Nenek, cepatlah sembuh..

Tuhan memiliki rencana yang indah….

Mungkin inilah cara Tuhan menyatukan kami. Sekali lagi, Tuhan tanamkan benih kasih sayang dan kepedulian diantara keluarga ini yang telah lama mati karena layu tak terjaga. Tuhan menyemainya untuk kami, dan semoga kali ini kami dapat menjaganya dengan baik. Terima kasih Tuhan....


Tulisan ini diikutsertakan untuk GA dalam rangka launching blog My Give Away Niken Kusumowardhani