Get me outta here!

Jadi Anak Kos

Assalamualaikum….

*narik nafas dalam* *keluarkan* puffffffffffftttttttttttt

sumber foto pribadi
Akhirnya udah sebulan ini resmi jadi anak bapak ibu kos, selama sebelumnya masih jadi anak mami papi. Rasanya tuh sesuatu banget ya. Yang biasanya tiap bangun tidur udah ada sarapan, tiap laper tinggal makan, sekarang enggak. Harus nyari makan sendiri, bayar sendiri. Tiap bangun tidur tuh kan haus banget ya, kalo dirumah itu tinggal nuang atau buka kulkas doang, abis itu haus ilang ketelen. Tapi kalo jadi anak kos itu harus ngeluarin tenaga dulu, uang juga sih tentunya. Tiap selesai makan minum, ditodong, buat bayar maksudnya. Ah, seringkali malas menyeret kaki buat kewarung, atau ngluarin kertas berharga dari dompet buat bayar.

Yang miris tuh tanggal tua men, ambil uang di ATM pas tanggal muda, tengah bulan udah abis aja, tanggal tua tinggal clingak clinguk gitu. Nah, mari berpuasa. Selain bertujuan utama ibadah, sekalian juga hemat brai, ahaha. Eh tapi jangan ikuti saran yang itu. Ikuti saran yang ini aja. Tiap hari Senin dan Kamis puasa aja, entah tanggal muda, tua, janda, duda, apapun itu. Karena kalau puasa pas tanggal tua nih, tujuan utamanya tuh (biasanya) karena bokek, bukan ibadah –jlebb. Jadi puasa tiap Senin dan Kamis tanpa pandang buluh, enakan duit sisa daripada kurang, serius deh gue nggak bohong.

SMA adalah masa pencarian jati diri, dan saat jadi anak kuliahan itu udah nemu jati diri. Jadi tinggal nguatin jati diri aja. Kalo punya pertahanan yang kuat, maka segala hal negatif nggak mempan sama kamu, mental deh semuanya. Sebaliknya ya, kalo nggak punya jati diri yang kuat, maka .... begitulah, nggak perlu diterusin kalian juga paham. Jadi, saat SMA dan sebelum SMA itu perlu dibangun pondasi yang kuat. Biar nggak roboh ditengah jalan.

Dan jadi anak kos itu, beneran ngajarin hidup itu kayak apa. Nggak ada yang gratis, nggak ada yang peduliin lo udah makan apa belum, nggak ada yang nanyain lo lagi sakit apa nggak, cuma orang tua yang beneran peduli. Tapi nggak mau ngrepotin orang tua pastinya kalau ada apa-apa, nggak mau bikin khawatir keluarga nun jauh dimato itu. Dan kalo pacar nanyain gitu sih, mungkin itu cuma buat formalitas aja sih, eh?

Lingkungan hidup juga udah berbeda banget. Berbeda bahasa, kebiasaan, agama, de el el. Sekali lagi, dikota perantauan ini nggak ada yang jagain, mau kluyuran tiap malem aja ortu nggak ngerti. Tapi balik lagi, kalau punya pondasi yang kuat, nggak akan terbawa arus negative.

Doain aku ya, semoga aku betah disini, cepet nylesein kuliahku, dan yang pasti, semoga Allah selalu menjagaku.... :))

Wassalamualaikum.....

Susahnya Cari Sinyal

Ini dikota kok miskin sinyal sih?? Di hometown-ku, yang notabennya masih “kampung” aja sinyal full unlimitted. Geeez. Ini salah satu tantangan buat hidup dengan miskin sinyal. Karena apa?? Aku terbiasa hidup dengan sejuta sinyal. Entah operator dari A, B, sampai Z. Semua jalan. Nah disini, udah tiga operator aku coba, hasilnya ya sama aja. Aku pikir, ini mungkin karena faktor geografi. Hidup deket gunung aja begini, gimana hidup digunung??

Modemku cuma jadi pajangan doang disini. Malangnya. Pake hape aja sinyalnya nggak stabil. Jangankan buat internetan, buat sms aja kadang masih suka pending. Sabar aja deh. Yang susah itu, kalau ada pengumuman kuliah lewat internet. Gue jadi kudet gitu brai. Uh.. kudet pengumuman masih bisa diminimalisir dengan jarkom via sms. Leganyaa. Tapi yang bikin nyesek itu waktu ada kuliah online, pengumpulan tugas via internet, hiks.

sumber milik pribadi
Kalo kewarnet harus turun kebawah, secara aku kan hidup diatas, dekat dengan  gunung. Makan bensin yang nggak sedikit. Belum lagi billing warnetnya. Rerata kalau kuliah online itu bisa sampai dua jam lebih. Belum lagi kalau aku terlena dengan internet. Biasa dirumah bebas pake internet sih. Kalau diitung-itunggggg.... uh. Sebagai anak kos, kalo tiap kuliah online kewarnet, bisa tekor ini. Mikir lagi deh gue. Dan jalan pun menjadi cerah ketika melihat bangunan megah ini. Perpustakaan pusat!! Duniapun serasa bersinar kembali. Cling cling....

Dan akhirnya setiap mau online aku harus ke perpustakan pusat kampus. Why?? Soalnya disana ada WiFi. Bukannya suka yang gratisan. Jangan jadikan embel anak kos sebagai senjata paling ampuh ya. Eh…. itu bukan gratisan. Itu kan termasuk fasilitas kampus, udah termasuk biaya fasilitas yang dibayarkan, ya harus digunakan semaksimal mungkin. Jangan dianggurin, mubazir, wkwk. Disamping baca buku, juga bisa online. Sambil menyelam, minum air, tapi jangan sampai tenggelam.

Perpustakaan jadi tempat nongkrong paling asik buat saat ini guys.. :))

Teknik, Sastra, Pertanian, Pembangunan, dan Begitulah


Computering, Programming, teknologi dalam aplikasi, dan sebagainya....
gambar asli dari sini
Suatu kebanggan sendiri dapat menyelami dunia yang dapat dikatakan tidak nyata itu. Apalagi dapat menjadi seseorang yang ahli dalam hal ini. Itu bagai motivasi buatku saat aku duduk dibangku SMP, entah sejak kapan. Ehm.. mungkin dari aku pertama kali pegang komputer. Takjub dengan hal yang ada didalamnya. Bagaimana bisa begini?? Bagaimana bisa begitu?? Pertanyaan itu terus saja muncul. Hingga membuatku semakin melambung dalam pelajaran computer saat itu. Saking senengnya sih, hehe. Hingga aku memiliki keinginan, untuk melanjutkan studi teknik informatika saat kuliah nanti, agar aku semakin mengerti bagaimana itu dan ini bisa dibuat dengan kecanggihan teknologi.

Sastra Indonesia, bahasa Indonesia….
gambar asli dari sini
Kekagumanku akan karya sastra negeri ini membuatku terbuai dalam senandung syairnya. Luar biasa. Penyair jaman dahulu benar-benar dapat menuangkan kelakar kalimat dalam pikirannya dalam sajak yang luar biasa indahnya. Tidak bermaksud menjelekkan, tapi syair masa sekarang benar-benar berbeda dengan syair masa lalu. Syair masa lalu benar-benar menyayat hati, benar-benar menggunakan pilihan kata, diksi yang tepat. Hingga aku memiliki keinganan untuk melanjutkan studi kearah ini. Aku ingin mengerti bagaimana karya seindah ini dapat dibuat dari manusia yang dari luar biasa saja, namun didalamnya terdapat pilahan kata yang siap meledak kapan saja, luar biasa. Aku ingin menguasai banyak pilihan kata yang indah, yang sulit dimengerti oleh orang awam, aku ingin menciptakan syair yang luar biasa indahnya. Aku ingin tahu bagaimana caranya.

Pertanian, perkebunan, bisnis dalam pertanian, teknologi pertanian, agribisnis....
gambar asli dari sini
Indonesia ini terkenal akan kesuburan tanahnya. Kaya sumber daya alamnya. Kebanyakan penduduknya bekerja disektor pertanian dan atau perkebunan. Dan saya pikir, mengapa para petani hidupnya tidak makmur?? Padahal setiap hari mereka –petani padi, menuai jutaan bulir padi yang mensejahterakan rakyat ini. Tapi kenapa malah mereka yang kelaparan?? Saya lihat, buah-buahan di Indonesia tidak kalah dengan buah-buahan dari luar negeri. Tapi kenapa, buah dari Indonesia banyak yang diekspor tapi Indonesia sendiri malah mengimpor buah dari luar negeri?? Mengapa tidak memenuhi kebutuhan pasar lokal saja?? Apa yang salah disini. Sudut pandang saya agak berbeda dengan studi kali ini. Keinginan saya memperdalam ilmu pertanian bukan berasal dari kekaguman saya terhadap teknologi pertanian dalam negari ini. Tapi lebih kepada ingin mengabdikan diri, belajar untuk memberikan ilmu yang saya dapatkan untuk meningkatkan pertanian dalam negeri. Saya ingin mendedikasikan diri untuk pertanian Indonesia, memajukan pola pikir para petani. Intinya, saya ingin berpengaruh dalam dunia pertanian. Kemudian saya berpikir untuk masuk kedalam studi pertanian ini. Hal ini benar-benar ingin saya lakukan saat kuliah nanti, hal ini terpikirkan saat saya duduk dibangku SMA.

Pembangunan, tentang lingkungan, alam, dan kemajuan Indonesia….
gambar asli dari sini
Pembangunan yang semrawut dan tak tertata apik tentu membuat mata tidak enak memandang. Seperti tumpang tindihnya fasilitas, fasilitas yang sangat mencolok antara yang kaya dan miskin, hingga kurangnya lahan untuk penyerapan air dan sebagai tumbuhnya pepohonan sebagai penghasil oksigen dikota besar –taman kota, seharusnya lingkungan pembangunan harus seimbang dengan lingkungan alam. Dengan begitu masyarakatnya tetap dapat hidup dengan nyaman dan sehat. Nah, dari sinilah muncul keingan saya untuk menata pembangunan diwilayah perkotaan ini. Agar kota-kota di Indonesia bisa menjadi percontohan diluar negeri sana, Aamiin. Studi pembangunan ini saya inginkan saat masa akhir saya di bangku SMA.

Nah, Alhamdulillah saya sekarang sudah kuliah. Dengan studi yang saya inginkan salah satu dari yang diatas itu. Adakah yang tahu, sekarang saya ambil studi apa??

Nah, untuk yang mau kuliah tahun depan, rencanakan apa yang kalian inginkan. Ikhlas dalam segala keadaan, jangan terpaksa dalam mengambil pendidikan studi. Semoga kamu semua sukses selalu…. :))

Cerita Cinta

gambar asli dari sini

Cinta itu nggak seperti FTV.. yang jatuh cinta sama pendangan pertama, tapi sok cuek padahal ngarepin si doi. Nggedein gengsi doang. Diam diam tapi mau gitu. Sok-sokan jaim deket dia. Penasaran sama doi, diikutin aja kemana pergi. Awalnya sih si doi nggak nanggepin, tapi karena sering ketemu, jadi suka deh. Dari satu pandangan awal…. 

Cinta itu nggak seperti drama Indonesia.. yang cerita kebanyakan mengkisahkan perjodohan yang alot, sama-sama nggak cinta tapi dipaksa buat cinta. Awalnya ogah-ogahan, kesana-kesini minta dibatalin. Tapi orang tua udah ngikat janji, yaudah deh. Lambat laun, sering ketemu membuat mereka jadi jatuh cinta. Keterpakasaanpun bisa menghasilkan cinta….

Cinta itu nggak seperti drama Korea.. yang salah satu tokoh utamanya adalah seorang direktur hotel atau perusahaan ternama. Doi rela ngabisin duit berapapun untuk naklukin incerannya. Setelah menaklukan incerannya, tinggal keluarga. Nah , biasanya hubungan itu ditentang sama keluarga doi yang kaya, soalnya bibit, bebet dan bobot yang nggak sejajar. Tapi akibat keteguhan cinta, akhirnya ya berhasil juga. Berhasil mendapatkan restu keluarga….

Cinta itu nggak seperti cerita drama Taiwan.. yang awalnya sama-sama nggak suka, sama-sama benci. Tapi ada aja kejadian yang buat mereka bisa ketemu, bisa bersama. Dari ketidaksengajaan itu, dari benci itu, membuat mereka saling perduli. Dan benih-benih cinta pun tumbuh. Mungkin itu yang dinamakan takdir untuk bersama….

Dari satu pandangan awal.. keterpakasaanpun bisa menghasilkan cinta.. mendapatkan restu keluarga.. mungkin itu yang dinamakan takdir untuk bersama.. takdir yang dituliskan Tuhan....~

Itu hanya sejumput kisah yang berdurasi satu sampai beberapa jam, belum mewakili apa-apa dari kisah nyata. Baru beberapa detik, udah jatuh hati. Menit kemudian jadian, menit kemudian, nikah. Hidup ini nggak sesimple itu kan?? Kita hidup dalam hitungan tahun. Butuh proses yang luar biasa panjang untuk menemukan takdir Tuhan.

Cinta itu simple, hanya kamu dan aku. Menurutku itu semacam pernyataan konyol. Disini kita nggak hidup sendiri, ada banyak pasang mata yang menyaksikan kisah kita. Kalau mau makan juga kita butuh orang lain, untuk menanam padi, mencari ikan, dan lain-lain. Dan, tanpa restu keluarga?? Bisakah??

Tanpa cinta kita memang tidak bisa hidup. Benarkan?? Tanpa cinta manusia bisa saling membunuh, karena mereka saling membenci. Tanpa cinta kita tak bisa bekerja dengan baik dan menghasilkan uang. Kenapa?? Karena kita bisa menghasilkan banyak uang ketika kita mencintai pekerjaan kita....

Tapi pada akhirnya, percaya saja, meski semua tak semulus dan seindah kisah-kisah cinta ala drama, semua cerita berakhir pada hidup bahagia bersama....~

Biarlah Mengalir Bersama Air Hujan

 
Gambar yg asli dari sini, gambar diatas sudah diedit

Apakah takdir sedang mempermainkanku??

Kenyataan yang tak sesuai memang sering kali terjadi. Tapi, aku selalu bertanya. Mengapa yang aku impikan selalu berbeda dengan apa yang digariskan oleh Tuhan??

Tuhan tahu yang terbaik. Itu jawaban yang terlalu umum dari semua orang yang mencoba tuk menghibur. Adakah kalimat lain yang lebih baik dari ini?? Dan kalian pikir, apakah pilihanku selalu yang terburuk untukku sendiri?? Entahlah..

Aku lelah mendengarkan. Aku lelah berbicara. Aku lelah berperasaan..

Perlahan, rinai hujan mulai turun membasahi rerumputan yang hijau berkilauan diterpa cahaya. Tak kusangka langit pun berduka atas apa yang terjadi padaku. Kupandangi rinai hujan itu mulai ditemani oleh kilatan cahaya mematikan. Anginpun berhembus, membuatku tersadar bahwa hujan akan datang.

Hujan kali ini terasa berbeda untukku. Rinainya mengajakku untuk menari bersama dalam kesunyian nyata. Menari dalam duka. Dan aku tergoda untuk bergabung. Kulangkahkan kaki menuju rerumputan yang mulai basah. Angin menyambutku dengan lembut namun menusuk sendi tulangku hingga aku gemetar. Aku tak peduli.

Kuhentikan langkahku ketika hujan deras mulai turun. Aku diam, termengu sendiri. Aku ingin berteriak. Aku ingin menangis. Aku ingin menumpahkan semua kekesalanku pada hujan kali ini. Lama aku termengu, menangis,  dalam guyuran air hujan yang dingin. Tanpa kusadari jemari tanganku mulai keriput, bibirku mulai kelabu. Rahangku bergemelatak. Aku tak peduli. Aku masih ingin merasakan guyuran hujan ini menghapuskan deritaku kali ini.

Biar saja air hujan yang menghapus air mataku, membawa hanyut kesedihanku dalam derasnya air hujan. Mengalir bersama air hujan yang membasahi tubuhku..

Hingga hujan reda. Aku mulai menyadari apa yang kulakukan. Bodoh. Inikah yang dilakukan seorang perempuan muda?? Putus asa?? Tidak. Aku tak putus asa. Aku hanya bertanya pada hujan, mengapa akhir yang bahagia tak kunjung datang padaku??

Berharap hujan kali ini menghapus segala duka dan kekesalan yang merenggut kebahagiaanku..