Get me outta here!

Kerja Praktek


- my copyrighted picture -


                Alhamdulillah, akhirnya dapet tempat Kerja Praktek juga. Terima kasih buat PT. Global Prima Utama yang bersedia menerima anak magang. Makasih juga buat bapak ibu yang dari jauh ngga berhenti mendoakan dan menyemangati anaknya ini, juga Masian yang bersedia sibuk kesana kemari jadi tukang ojek, jadi wartawan yang bantuin nyari tempat Kerja Praktek juga, serta teman-teman yang mendukung dan mendoakan. Dan ini berasa pembukaan pidato mau wisuda aja, hahaha. Sibuk terima kasih.

Udah dipikir sampe kebawa mimpi mau Kerja Praktek dimana dari semester 5. Semakin menjadi saat memasuki semester 6 ini. Gimana ngga kepikiran coba, dengan peraturan baru yang super wow, jadi makin deg-degan. Kerja Praktek harus mandirilah, harus ditempat yang berbadan hukumlah, pffftt.. Sebenernya, baik juga buat kedepannya, supaya ada gambaran real-nya kalo dilingkungan kerja itu seperti apa. Kalo dilingkungan kerja yang sebenernya kan emang harus mandiri, mungkin ngga ada kenalan, semuanya orang baru, ngga bisa nggantungin juga sama orang lain. Harus pinter adaptasi supaya betah, dan masih banyak lagi positifnya sesuai dengan proposal yang aku kirim keperusahaan, wkwkwk. Intinya.. Pokoknya.. Semoga ini bakalan menjadi pengalaman yang luar biasyaaakk.

                Dan dengan special request dari dosen pembimbing Kerja Praktek juga, akhirnya aku buat logbook via blogger, aku sertakan linknya kalo kalian juga mau baca heheh. Siapa tau kepo. Blog ini semacam diary gitu, yang tiap hari kudu diupdate. Jadi kalau kalian merasa aku kayak curhat diblog itu, ya emang betul, ya emang bener. Isinya daily activities gitu. Link : Anggraeni’s Daily Activity.

                Doakan aku berhasil memenuhi target dan rencanaku ya gaess. Selesai Kerja Praktek semester 6 ini dengan nilai yang terbaik. Aamiin..

Semester Lima Berakhir, yeay!


Finally, semester lima berakhir dengan (cukup) bahagia, Alhamdulillah yaahh. Meski ada beberapa hal yang belum tercapai dalam semester itu, tapi yasudahlah. Jangan dipikir pusing dulu. The long way have waited~

Ngga nyangka, liburan semester ganjil ini lumayan panjang. Dari 17 Januari sampai 2 Maret 2016. Eh.. ngga lumayan, rasanya malah liburan semester ganjil terlama yang pernah dirasain. Biasanya cuma satu bulan doang, ini ada plus plus 15 harinya, alias total libur satu setengah bulan. Mantap gan!

Prepare buat long distance, si doi udah ngomel-ngomel supaya ngga lama-lama aku liburan dirumah, wkwkwk. Alhasil, aku buat rencanain supaya liburan kali ini sebulan full dirumah, sisanya diperantauan lagi, sambil nyari tempat kerja (read : magang). Sebenernya, kalau dirumah juga ngga ngapa-ngapain sih, paling jadi ibu rumah tangga dadakan aja. Tapi kalau liburan lama diperantauan, mau ngapain juga? Kan mending dirumah, ketemu orang tua tersayang selagi masih bisa ketemu, itu sih yang buat aku selalu pengen dirumah, hiks. Karena, bakalan ada rasa penyesalan yang banget-banget, saat orang tua udah ngga bisa ditemui lagi, banyak kasus seperti itu sih dan aku ngga mau jadi salah satunya. Setidaknya, kepengen buat banyakin quality-time with family. Jadi buat kalian para “perantauers”, jangan habiskan waktu liburan kalian cuma buat mikirin diri kalian sendiri aja, ada orang tua yang pastinya rindu kalian. Temuinlah, ngobrol santai, makan bareng, hal sekecil itu pun bisa membuat mereka bahagia lho. Terlebih lagi, buat kalian yang hingga saat ini, belum bisa ngasih apa-apa ke orang tua. Sama kayak aku, yang bisanya cuma minta ini itu, hikz.

Tunggu cerita liburanku ya gaes~~~  ^^,

Dan untuk semester depan, banyak sekali hal yang bakalan nguras pikiran dan batin. Kerja Praktek salah satunya. Ah, semoga baik-baik saja. Kalo dipikir terus tapi ngga jalan, ntar malah ngga kelar kan? Mari liburan dulu :D

Duabelas ke Duabelas

- my copyrighted picture -


Happy anniversary! To me, to us (read : I and my boyfriend, sebut saja namanya Masian) :p

Ngga kerasa cepet banget ya, udah happy anniversary aja. Rasanya baru kemaren deh kenalan, pedekate. hehehe. Masih diingatan banget, how tricky your idea to catch me, how you treat me kind of a lady. Tapi ternyata, itu udah tahun lalu. Dan aku emang mengakui, masa pedekate emang masa terindah buat cewek, hahaha. Dan masa paling jahiliyah buat cowok kali ya? Hahaha oke ini lebay.

Banyak sekali cerita yang udah ngisi lembaran harianku. Udah segala macam rasa ada, lengkap, udah ngga pake telor bebek lagi, telor unta aja kalah, apalagi gado-gado, kalah lengkapnya. Inikah cinta? Oh inikah cinta.. terasa bahagia saat jumpa…... eh, malah nyanyi -,-

Saat Duabelas yang keduabelas ini, aku pikir bakalan ngga ada surprise apapun. Well, karena kamu sibuk dengan urusan kamu sendiri, aku pun begitu sih, hehe. Jadi kita sama-sama larut dalam aktivitas masing-masing. Dan karena itu pula, aku ngga berharap lebih buat romantic dinner ala-ala blabla. Meskipun minta sih sebenernya, tapi ngga berharap juga bakalan diiyakan. I know you so well, darl. Jadi ya berharap aja, supaya ntar malem kamu inget dan Skype aku, hehe. Ngga mau berharap, ntar sakit jadinya, hikz. Tapi ternyata, kamu ngajakin keluar. Happy, jelas iya, jelas maulah ya. Awalnya dibuat capek dan kelaperan karena cuma diajakin belanja doang, udah laper bangeetttt. Dan pada akhirnya, makan juga. Surprisingly, kamu ngajakin ketempat itu. Rumah makan yang “well-known” banget di Jogja, dan udah lama juga ngidam pengen makan itu. Ahh, I love it! Terima kasih buat kejutan-kejutan lainnya yang ngga bisa disebut satu-satu. Sometimes you are so romantic, sometimes~

Banyak sekali doa dan harapan. Some of them.. Semoga, segalanya yang Tuhan rencanakan, adalah tentang untukmu dan untukku bersama, Aamiin. Semoga, seberapa pun angina kuat menerpa, akar kita tetap kokoh menopang hingga kita nggak tumbang. Semoga, keluargaku dan keluargamu, cocok~

Apa yang dibelakang, buat pelajaran kita masing-masing aja. Segala sesuatu ngga ada yang sempurna, meskipun kita selalu berusaha untuk menjadi yang sempurna. Yang ada didepan, kita rancang sebaik mungkin supaya kita ngga buang-buang waktu. Kita belajar, memahami diri sendiri dan orang lain. Tidak egois. Dan untuk sekarang, kita jalani apa yang ada, dengan bahagia~

Gloomy Night

Today was a blue day. Rain came, deadlines, presentations.. oh my God this’s weekend! And I? just staring at my laptop typing tik tok tik tok. Is there anybody trying to take me out of this terrible day and get me to the beach?

Tonight I feel something had destroyed me so bad. But I don’t know what it’s.

I have no reason to tell anyone, they deserve to see me fine. Even it’s a fake smile. And honestly, I think there’s no one out there cares if I’m happy or not. A fake smile or not. They don’t care.


I miss my mom, so much..

When We Were

         

                Tuhan mengajarkan kita banyak hal. Salah satunya, mempertemukan kita pada seseorang hanya untuk mengenalkan kita, apa itu perasaan sakit. 

Aku pun tersadar sesuatu. Sesuatu yang dulu pernah membuatku terjatuh. Tentang sebuah perasaan yang semua manusia pernah merasakannya. Tersakiti hatinya, oleh seorang laki-laki yang dahulu pernah aku sayangi. Perasaan yang benar menyesakkan dada, hingga saat ku tertidur, aku berharap bahwa apa yang aku rasakan saat ini hanyalah sebuah mimpi. Atau, aku berharap, bahwa dia, yang membuatku terjatuh, datang dihadapanku dengan senyum manis dan berkata, bahwa apa yang dilakukannya saat ini hanya sandiwara, untuk mengujiku seberapa kuat perasaanku padanya. Begitu seterusnya harapanku, angan kosong. Hingga aku merasa seperti orang gila karena hal itu tak kunjung terjadi.

Dan akupun tersadar dari kegilaanku itu. Bahwa inilah kenyataan yang ku hadapi. Aku terus berusaha menguatkan hati untuk tetap tegar. Memasukkan segala macam motivasi dalam otakku hingga penuh. Menyibukkan diri agar aku lupa apa yang terjadi. Tapi didalam hati yang terdalam, aku tetap menginginkan kehadirannya. Selalu.

Sekarang aku telah sembuh dari kagilaan itu. Bahkan bisa menertawakan kebodohanku saat itu. Ingat, Tuhan melakukan itu sebagai pembelajaran untukku. Untuk saling menghargai satu sama lain. Agar kita mengerti bagaimana rasanya disakiti, sehingga kita tak menyakiti yang lain. Bukan sebaliknya.

Aku memang berniat melupakan, tapi tak sedalam ini. Hingga aku lupa, kapan awal kita bertemu. Ataupun kapan terakhir kita bertemu. Aku tidak benar benar berniat untuk melupakan itu, hanya saja aku berdoa pada Tuhan, untuk mengistirahatkan hatiku yang letih ini, dari segala macam perasaan berkaitan dengan lawan jenis. Terutama padamu.

Kini aku menyadari sesuatu, ada yang hilang, sebuah kisah, yang entah apa. Aku tak lagi mengingatnya dengan baik. Kubuka lagi pecahan masa lalu yang tertinggal, nihil. Kapan?? Aku terus mengingat. Aku memang bukan pengingat yang baik, tapi mengenai perasaan, harusnya lebih membekas. Jujur, tak kuingat kapan kita berpisah. Benarkah aku telah benar-benar melupakanmu?? Mungkinkah karena ada seseorang lain yang lebih menyita perasaanku??

Aku tak merindukanmu. Sungguh. Aku hanya ingin merangkai kisah-kisah kelamku. Agar aku bisa tetap berdiri meski hal yang sama mungkin saja akan terjadi lagi. Tidak. Aku tak mengharapkan itu terjadi lagi. Semoga, sungguh kali ini aku tak ingin merasakannya lagi. Aku tak ingin mengulang kesalahan yang sama, kesekian kalinya.


Semoga Tuhan medengar doaku..