
Cerita sebelumnya dapat dibaca di “Among The Two Doors” part.III
….
Kak Narayan
Tea tidak memperdulikan. Bete. Dia hanya memijit
kakinya yang sakit. Terkilir. Sambil menahan sakit, Tea mencoba berdiri. Tapi,
kakinya menolak untuk berdiri. Sebelum hampir terjatuh, tubuhnya sudah ditopang
tangan Maris.
“Ngapain kak.?” Tanya Tea dengan nada...