gambar asli dari sini |
Cinta
itu nggak seperti FTV.. yang jatuh cinta sama pendangan pertama, tapi sok cuek
padahal ngarepin si doi. Nggedein gengsi doang. Diam diam tapi mau gitu. Sok-sokan
jaim deket dia. Penasaran sama doi, diikutin aja kemana pergi. Awalnya sih si
doi nggak nanggepin, tapi karena sering ketemu, jadi suka deh. Dari satu
pandangan awal….
Cinta
itu nggak seperti drama Indonesia.. yang cerita kebanyakan mengkisahkan
perjodohan yang alot, sama-sama nggak cinta tapi dipaksa buat cinta. Awalnya ogah-ogahan,
kesana-kesini minta dibatalin. Tapi orang tua udah ngikat janji, yaudah deh.
Lambat laun, sering ketemu membuat mereka jadi jatuh cinta. Keterpakasaanpun bisa
menghasilkan cinta….
Cinta
itu nggak seperti drama Korea.. yang salah satu tokoh utamanya adalah seorang
direktur hotel atau perusahaan ternama. Doi rela ngabisin duit berapapun untuk
naklukin incerannya. Setelah menaklukan incerannya, tinggal keluarga. Nah , biasanya
hubungan itu ditentang sama keluarga doi yang kaya, soalnya bibit, bebet dan
bobot yang nggak sejajar. Tapi akibat keteguhan cinta, akhirnya ya berhasil
juga. Berhasil mendapatkan restu keluarga….
Cinta
itu nggak seperti cerita drama Taiwan.. yang awalnya sama-sama nggak suka,
sama-sama benci. Tapi ada aja kejadian yang buat mereka bisa ketemu, bisa
bersama. Dari ketidaksengajaan itu, dari benci itu, membuat mereka saling
perduli. Dan benih-benih cinta pun tumbuh. Mungkin itu yang dinamakan takdir
untuk bersama….
Dari
satu pandangan awal.. keterpakasaanpun bisa menghasilkan cinta.. mendapatkan
restu keluarga.. mungkin itu yang dinamakan takdir untuk bersama.. takdir yang
dituliskan Tuhan....~
Itu
hanya sejumput kisah yang berdurasi satu sampai beberapa jam, belum mewakili
apa-apa dari kisah nyata. Baru beberapa detik, udah jatuh hati. Menit kemudian
jadian, menit kemudian, nikah. Hidup ini nggak sesimple itu kan?? Kita hidup
dalam hitungan tahun. Butuh proses yang luar biasa panjang untuk menemukan
takdir Tuhan.
Cinta
itu simple, hanya kamu dan aku. Menurutku itu semacam pernyataan konyol. Disini
kita nggak hidup sendiri, ada banyak pasang mata yang menyaksikan kisah kita. Kalau
mau makan juga kita butuh orang lain, untuk menanam padi, mencari ikan, dan
lain-lain. Dan, tanpa restu keluarga?? Bisakah??
Tanpa
cinta kita memang tidak bisa hidup. Benarkan?? Tanpa cinta manusia bisa saling
membunuh, karena mereka saling membenci. Tanpa cinta kita
tak bisa bekerja dengan baik dan menghasilkan uang. Kenapa?? Karena kita bisa
menghasilkan banyak uang ketika kita mencintai pekerjaan kita....
Tapi pada akhirnya,
percaya saja, meski semua tak semulus dan seindah kisah-kisah cinta ala drama, semua
cerita berakhir pada hidup bahagia bersama....~