Get me outta here!

Pacaran Dalam Pandangan Islam ( XI Agama - Kultum Remaja )

Assallamuallaikum wr wb...


"Lebih baik pacaran setelah menikah"
Di kalangan remaja sekarang, pacaran menjadi identitas yang sangat dibanggakan. Istilah “pacaran” sudah tidak asing lagi bagi kaum remaja. Pada masa ini, seorang remaja biasanya mulai "naksir" lawan jenisnya. Ketika mulai menemukan sasaran, remaja mulai mendekatinya dengan proses yang biasa dinamakan “pdkt” alias pendekatan. Setelah pendekatannya berhasil dan ada rambu hijau dari si sasaran, remaja akan “menembaknya” dan keduanya pun mulai berpacaran. Biasanya seorang remaja akan bangga dan percaya diri jika sudah memiliki pacar. Sebaliknya remaja yang belum memiliki pacar dianggap kurang gaul ataupun tidak laku. Jadi, remaja jaman sekarang cenderung mencari pacar untuk memperoleh status sosial yang “laku”.

Nah, sebenarnya, apa yang dimaksud dengan pacaran? Bagaimana Islam memandang pacaran?

Arti Dibalik Pegangan Tangan Cowok

1.      “Aku merasa nyaman disisimu”

Bentuk ini adalah yang sering dilihat. Tangan cowok berada diatas tangan si cewek, memang posisi ini adalah posisi yang paling nyaman sambil berjalan-jalan atau duduk. Saat dia memegang dan mengandeng tanganmu, hetinya berbicara kalau dia nyaman ada didekatmu. Dalam kondisi apapun di segala tempat dan situasi apapun, dia meresa nyaman ada didekatmu. Artinya, dia tidak malu, dan merasa yakin dengan pilihannya, yaitu kamu.

2.     Kenali aku lebih jauh”

Ini merupakan langkah awal cowok kalau dia pengen deket dengan cewek yang disukai. Menggenggam beberapa jari aja. Tapi dibalik genggamannya itu mengisyaratkan kalau dia pengen kamu mengenalnya lebih jauh lagi, dan nggak cuma sekedar mengenal aja seperti teman biasa, tapi lebih.  Kalau kamu nggak menolak genggaman ini, maka dia tahu kalau diijinkan untuk mengenalmu dan dengan senang hati akan membiarkan kamu mengenal dirinya.

3.    “Aku sayang kamu dan aku milikmu”

Upacara Suci Purnama Sadha atau Kasadha ( XI Sejarah - Asal Usul )


"Upacara Purnama Sadha atau Kasadha"
Purnama Kesadha (Kedua belas) bagi umat Hindu di Pengunungan Tengger, Malang, Jawa Timur. Begitu dirayakan dengan khusuk dan kidmat. Upacara persembahan sesaji ke kawah Gunung Bromo yang dikenal dengan upacara Kesodho, adalah untuk mengenang dan menghormati seorang insan manusia luar biasa yang bernama Dewa Kusuma. Demi memenuhi janji orang tuanya yang bernama Roro Anteng dan Joko Seger, Dewa Kusuma rela dicemplungkan ke kawah Gunung Bromo sebagai sesaji atau persembahan.

Kisah ini terjadi pada awal keruntuhan Kerajaan Majapahit, di mana Raja Majapahit terakhir adalah Prabhu Brawijaya. Suku Tengger berasal dari Rakyat Majapahit yang melarikan diri setelah Kerajaan Prabhu Brawijaya runtuh. Sampai saat ini mereka masih memeluk Agama Hindu dan Budha. Hingga tidak mengherankan jika Suku Tengger sering dan suka melakukan upacara persembahan berupa sesaji.

Petenging Wengi ( X Basa Jawi - Geguritan )


maymintaraga 19 april 2009


Sumribit angin ngelus langit sore

Manuk sriti bali ing pucuking cemara
Nganti tekaning wengi sing nyenyet
Gawang-gawang katon pasuryanmu

Gawe tambah kekesing angin sore
Tumlawung rasa kang ngulandara
Wengi bakal tumeka maneh
Bareng karo wewayanganmu
Kang bakal ngebaki impen petenging wengi

My Precious Thing ( XI English - Spoof )



"my precious thing"
One day, I slept late and woke up late too. I took a bath, wore my uniform, used my glasses, and went to school in a hurry. Finally, I arrived at school. Fortunately, I wasn’t late. But I felt, there was something that I forgot to bring. Yeah, that was my precious thing. So, I asked Nana to accompany me go to my home to take it. Arrived home, I searched it whole of my house, but I couldn’t find it. Desperately, I went back to school.

“Have you got it.?” Peby asked.

“I couldn’t find it..”