Get me outta here!
Showing posts with label Life's Journey. Show all posts
Showing posts with label Life's Journey. Show all posts

Semester Lima Berakhir, yeay!


Finally, semester lima berakhir dengan (cukup) bahagia, Alhamdulillah yaahh. Meski ada beberapa hal yang belum tercapai dalam semester itu, tapi yasudahlah. Jangan dipikir pusing dulu. The long way have waited~

Ngga nyangka, liburan semester ganjil ini lumayan panjang. Dari 17 Januari sampai 2 Maret 2016. Eh.. ngga lumayan, rasanya malah liburan semester ganjil terlama yang pernah dirasain. Biasanya cuma satu bulan doang, ini ada plus plus 15 harinya, alias total libur satu setengah bulan. Mantap gan!

Prepare buat long distance, si doi udah ngomel-ngomel supaya ngga lama-lama aku liburan dirumah, wkwkwk. Alhasil, aku buat rencanain supaya liburan kali ini sebulan full dirumah, sisanya diperantauan lagi, sambil nyari tempat kerja (read : magang). Sebenernya, kalau dirumah juga ngga ngapa-ngapain sih, paling jadi ibu rumah tangga dadakan aja. Tapi kalau liburan lama diperantauan, mau ngapain juga? Kan mending dirumah, ketemu orang tua tersayang selagi masih bisa ketemu, itu sih yang buat aku selalu pengen dirumah, hiks. Karena, bakalan ada rasa penyesalan yang banget-banget, saat orang tua udah ngga bisa ditemui lagi, banyak kasus seperti itu sih dan aku ngga mau jadi salah satunya. Setidaknya, kepengen buat banyakin quality-time with family. Jadi buat kalian para “perantauers”, jangan habiskan waktu liburan kalian cuma buat mikirin diri kalian sendiri aja, ada orang tua yang pastinya rindu kalian. Temuinlah, ngobrol santai, makan bareng, hal sekecil itu pun bisa membuat mereka bahagia lho. Terlebih lagi, buat kalian yang hingga saat ini, belum bisa ngasih apa-apa ke orang tua. Sama kayak aku, yang bisanya cuma minta ini itu, hikz.

Tunggu cerita liburanku ya gaes~~~  ^^,

Dan untuk semester depan, banyak sekali hal yang bakalan nguras pikiran dan batin. Kerja Praktek salah satunya. Ah, semoga baik-baik saja. Kalo dipikir terus tapi ngga jalan, ntar malah ngga kelar kan? Mari liburan dulu :D

Duabelas ke Duabelas

- my copyrighted picture -


Happy anniversary! To me, to us (read : I and my boyfriend, sebut saja namanya Masian) :p

Ngga kerasa cepet banget ya, udah happy anniversary aja. Rasanya baru kemaren deh kenalan, pedekate. hehehe. Masih diingatan banget, how tricky your idea to catch me, how you treat me kind of a lady. Tapi ternyata, itu udah tahun lalu. Dan aku emang mengakui, masa pedekate emang masa terindah buat cewek, hahaha. Dan masa paling jahiliyah buat cowok kali ya? Hahaha oke ini lebay.

Banyak sekali cerita yang udah ngisi lembaran harianku. Udah segala macam rasa ada, lengkap, udah ngga pake telor bebek lagi, telor unta aja kalah, apalagi gado-gado, kalah lengkapnya. Inikah cinta? Oh inikah cinta.. terasa bahagia saat jumpa…... eh, malah nyanyi -,-

Saat Duabelas yang keduabelas ini, aku pikir bakalan ngga ada surprise apapun. Well, karena kamu sibuk dengan urusan kamu sendiri, aku pun begitu sih, hehe. Jadi kita sama-sama larut dalam aktivitas masing-masing. Dan karena itu pula, aku ngga berharap lebih buat romantic dinner ala-ala blabla. Meskipun minta sih sebenernya, tapi ngga berharap juga bakalan diiyakan. I know you so well, darl. Jadi ya berharap aja, supaya ntar malem kamu inget dan Skype aku, hehe. Ngga mau berharap, ntar sakit jadinya, hikz. Tapi ternyata, kamu ngajakin keluar. Happy, jelas iya, jelas maulah ya. Awalnya dibuat capek dan kelaperan karena cuma diajakin belanja doang, udah laper bangeetttt. Dan pada akhirnya, makan juga. Surprisingly, kamu ngajakin ketempat itu. Rumah makan yang “well-known” banget di Jogja, dan udah lama juga ngidam pengen makan itu. Ahh, I love it! Terima kasih buat kejutan-kejutan lainnya yang ngga bisa disebut satu-satu. Sometimes you are so romantic, sometimes~

Banyak sekali doa dan harapan. Some of them.. Semoga, segalanya yang Tuhan rencanakan, adalah tentang untukmu dan untukku bersama, Aamiin. Semoga, seberapa pun angina kuat menerpa, akar kita tetap kokoh menopang hingga kita nggak tumbang. Semoga, keluargaku dan keluargamu, cocok~

Apa yang dibelakang, buat pelajaran kita masing-masing aja. Segala sesuatu ngga ada yang sempurna, meskipun kita selalu berusaha untuk menjadi yang sempurna. Yang ada didepan, kita rancang sebaik mungkin supaya kita ngga buang-buang waktu. Kita belajar, memahami diri sendiri dan orang lain. Tidak egois. Dan untuk sekarang, kita jalani apa yang ada, dengan bahagia~

Gloomy Night

Today was a blue day. Rain came, deadlines, presentations.. oh my God this’s weekend! And I? just staring at my laptop typing tik tok tik tok. Is there anybody trying to take me out of this terrible day and get me to the beach?

Tonight I feel something had destroyed me so bad. But I don’t know what it’s.

I have no reason to tell anyone, they deserve to see me fine. Even it’s a fake smile. And honestly, I think there’s no one out there cares if I’m happy or not. A fake smile or not. They don’t care.


I miss my mom, so much..

Yawn

           

                
Hoeaaaammmm… baru bangun dari tidur panjang.

Helloooowwww.. Assalamualaikuuummm..~~

Udah lama banget nggak buka blogger kesayangan. Sama sekali ngga ada aktivitas. Sepi jadinya yah. Hmmmm.. Ngga ada saling berbalas komen deh, ups. Hihi.  Aku ngga ada post settingan pula yaa. Terakhir buka sepertinya bulan Desember sih. Post paling terakhir, seingetku di post sesuai setinganku hehew. Bulan  Januari kan ya postingan sebelumnya. Ini udah bulan September aja. Tanggal lima belas pula, tanggal tengah bulan. Hayo siapa yang uang bulananny udah abis?? Angkat tangan?? Ngaca, dan akupun angkat tagan, pfffftt..

       Pertama buka blog kesayangan, ada perubahan yang bikin shock sih. Sejak kapan ya blogspot.com nya jadi blogspot.co.id. sejak kapan ya?? Ada yang tau?? I wonder~~

           Daaannn.. sepertinya blog ini bakalan aku privat. Gimana menurut kalian?? Hahaha. Tapi kasian yg suka nge-stalk yaa.. (PD tingkat dewa). Yah.. Lihat nantinya aja deh ya, sesuai mood aja.

       Sekarang akupun sudah bermetamerfosis lho. Bukan jadi kupu-kupu ya, apalagi ada “malam”nya, astagfirullah. Nah.. yang mau tau, monggo stalk lagi postingan selanjutnya yah, hihi..

                See yaa~~

I can't Stand on You Anymore


Ada begitu banyak pertanyaan yang timbul saat itu..
Yang hingga sekarang belum terjawab..
Awalnya aku begitu penasaran, hingga sekarang aku tak peduli lagi tentang pertanyaan itu..

Pertanyaan sederhana, yang mungkin sulit kau jawab saat itu. Tapi entah, kenapa ketika kamu datang lagi, pertanyaan ini kembali muncul di otakku..

Kenapa dulu kau membiarkan aku pergi??
Kenapa dulu kau tak menceritakan hal yang sebenarnya??
Kenapa dulu kamu tak menahanku??
Kenapa dulu kau enggan mencoba untuk memperbaikinya??
Kenapa dulu kau membiarkan aku pergi dengan kesalah pahaman ini??
Kenapa dulu kau hanya diam dan menangis??
Kenapa dulu ...
Itu pertanyaan dulu kala..

Aku tak berniat mendesakmu saat itu, hanya saja aku butuh kejelasan tentang apa arti sebuah hubungan ini..
Arti diriku untukmu..
Pentingnya aku disampingmu..
Butuhkah kau tentang kehadiranku..
Sulitkah??

Hingga aku benar-benar lelah dengan diammu, dan aku putuskan untuk pergi dengan membawa pertanyaanku ini..
Entah.. entah kemana pertanyaan ini kubawa..
Aku percaya, yang entah bagaimana, suatu saat nanti pertanyaan ini akan menghilang perlahan..

Kini..
Saat aku dapat terbiasa tanpamu..
Saat aku lupa pertanyaan itu..
Kau kembali dihadapanku..
Memintaku kembali..
Mengangkat kembali apa yang aku janjikan padamu..
Lalu, apa kau tak bercermin??
Kemana saja kau selama ini??
Kau melupakan janji yang kau berikan padaku, namun kau memintaku untuk menepati janji??
Butakah dirimu??

Aku tak akan kembali padamu..
Kembali merangkai kisah dengan orang yang sama..
Aku tahu, selama kau menghilang bisa saja semua sikapmu berubah..
Aku tahu, bisa saja kau telah menyesali keputusanmu..
Bisa saja semua berubah, bisa saja..
Dan akupun bisa, merubah arti hatiku untukmu..
I’m really sorry, I can’t stand on you anymore~~


 “When things break, it’s not the actual breaking 
that prevents them from getting back together again. 
It’s because a little pieces gets lots. 
The two remaining ends couldn’t fit together even if they wanted to. 
The whole shape has changed.” –John Green.

Hiatus


Hello... Long time no see yaaa..~~
Apa sudah terlalu lama blog aku ini hiatus? Sepertinya iya. Maaf ya, buat blog-ku tersayang ini, dan buat teman pembaca juga....
Terakhir posting Agustus 2014. Jadi sudah empat bulan lebih ya kira-kira? Lama juga ya, hehe.  Tidak bermaksud mencampakkan blog yang udah dibangun ini, tapi karena memang belum ada waktu buat nulis dan posting-nya. Sebenernya inspirasi banyak, tapi yang buat malas itu ngetiknya. Ah bukan malas, lebih tepat belum menemukan waktu yang tepat. Ah entahlah...
Masalah mencampakkan, ah bukan, hanya hiatus sejenak. Tidak mungkin aku tinggalin blog yang udah lama aku bangun, dan dengan follower yang ada, meninggalkan hobi yang sudah lama dipelihara, hilang begitu aja, sayang kan...
Dan mungkin cukup ini aja, sebagai pembuka awal dari masa hiatus. Permintaan maaf karena sempat hiatus dan ucapan terima kasih untuk pembaca –baca : pembaca setia– yang udah ninggalin jejaknya, serta pembaca lain yang hanya mampir hanya untuk melihat-lihat. Meski begitu tetap aku berterima kasih untuk kalian karena meski blog ini sedang hiatus, statistik blog ini tidak menurun drastis seperti yang aku bayangkan, hehe.

Semoga ini benar menjadi akhir dari masa hiatus blog-ku ini. Semoga. Aamiin. Doakan saja ya... :)

Kehadiran Bayangannya


Akan ada saatnya, dimana kamu harus benar-benar menyadari bahwa hidup tak sepenuhnya seperti yang kamu harapkan. Kamu harus menyadari, bahwa dia yang datang padamu tak bisa bertahan terhadap cobaan yang datang, tak bisa lagi melindungimu lagi, tak bisa lagi ada untukmu..

Kamu mengagumi dirinya. Menyayanginya melebihi dari yang seharusnya. Kamu selau menginginkan dia selalu ada untukmu. Menemani tiap harinya denganmu. Menjagamu dari kegundahan. Mendengarkan setiap keluh kesahmu. Dan selalu berusaha membuatmu tersenyum. Sosok yang selalu kamu harapkan kelak akan mendatangi orang tuamu. Berharap bisa hidup denganmu lebih lama lagi..

Tapi mendadak senyum itu hilang. Kala dia tak lagi mendengarkan apa yang kau ungkap, merasakan apa yang kamu rasakan, dan menghapus air matamu dengan tangannya yang hangat. Bahkan, dialah alasan mengapa kau menangis. Tapi dia tak lagi peduli padamu..

Dia pergi meninggalkanmu tanpa alasan yang jelas. Kamu berusaha tetap tegar. Dan berharap ini hanyalah mimpi belaka. Esok, ketika terbangun, semua masih baik-baik saja. Kau dan dia masih berbahagia bersama. Tapi nyatanya, kau tak sedang tidur, tak pula sedang bermimpi.

Handphone yang selama ini selalu berdering pun mendadak bisu. Tiap detik kau melihat benda itu, berharap ada telpon darinya. Atau pesan singkat saja, yang menanyakan bagaimana kabarmu, bagaimana harimu. Tapi dilayar handphone tak ada namanya muncul. Tak satupun.

Kau berusaha melanjutkan hidupmu. Meski semua terasa begitu berat. Melukiskan senyum palsu pun terasa berat. Makanan yang paling menarik matamu pun tak lagi dapat mengalihkanmu dari lamunan tentangnya. Kau lupa bagaimana rasanya lapar. Kau tak lagi mengenalnya..

Kau mencoba merebahkan tubuhmu. Mengistirahatkan pikiranmu yeang lelah. Mencoba menutup mata, mencari hal-hal yang indah yang patut dikenang. Tapi dia kembali muncul. Indah disana. Kau ingin segera membuka matamu, agar kau segera tersadar. Tapi hatimu menolaknya. Hatimu menginginkan dia tetap disana. Kau menyerah, membiarkan bayangan itu tetap disana. Perlahan air mata itu mengucur deras dipipimu. Kau mulai membenci menutup matamu..

Tempat indah yang kau kunjungi perlahan menjadi tempat yang menyanyat hati. Kau rasakan sesak yang teramat saat bayang itu kembali muncul dalam pikiranmu. Semua hal yang kau sukaipun mendadak menjadi hal yang kau benci. Semua hal mengingatkanmu tentangnya..

Kau berusaha menghibur diri. Mendengarkan musik favoritmu. Tapi belakangan, bukan menjadi lebih baik, malah kau merasa tiap bait lirik lagu itu mewakili setiap perasanmu kini. Sekali lagi, kau mulai membenci hal ini.


Hari-hari yang kau lewatkan pun terasa semakin gelap. Waktu yang biasanya berlalu terlalu cepat dengannya pun, kau rasa kini berjalan terlalu lambat hingga tiap detiknya terasa begitu menyiksamu. Hal apapun yang kau lakukan selalu mengingatkanmu padanya. Perlahan kau mulai membenci kehadiran bayangnya. Hanya bayangnya. Hingga tanpa sadar, kau kembali menitikkan air mata..

Kau menyadari betapa kau membutuhkannya. Kau merindukannya, tapi tak demikian dengannya..

The Reason I don’t Believe in Love (Again)


“Don’t love too much, don’t trust too much, don’t hope too much. So you don’t hurt too much.”

Terlepas dari dia, aku jatuh pada hatimu. Tapi sayang, Tuhan tak memberi banyak waktu pada kita. Kamu tak bisa jaga hatiku baik-baik. Kamu terlalu egois dengan hidupmu. Dan maaf, aku tak bisa bersama orang yang selalu menggadang-gadangkan arti kebebasan mutlak. Berkomitmen untuk bersama, harusnya setiap individu memiliki kepedualian satu sama lain, terlebih mengenai perasaan. Meskipun aku bilang kau bebas melakukan kegiatanmu, bukan berarti kau bisa seenaknya menginjak-injak perasaanku kan??

“If you love two people at the same time, choose the second one, because if you really loved the first one you wouldn’t have fallen for the second..”

Berharap kau lebih baik darinya, aku percayakan hatiku padamu. Tapi ternyata aku buta. Sekali lagi, aku belum menemukan orang yang tepat. Aku memang hidup untuk masa depanmu, tapi bukan berarti aku buta dan tuli terhadap apa yang pernah kamu lakukan. Itu hanyalah masa lalu, aku percaya bahwa setiap orang tidak semuanya memiliki masa lalu yang baik. Tapi, dengan menutup rapat masa lalumu dan membuatku buta tuli dengan kisahmu, apakah membuat hubungan kita baik-baik saja?? Kamu salah..

“Ketika seseorang memilih untuk sendiri, bukan berarti tak ada orang lain yang masuk dalam hatinya. Hanya mungkin, dia pernah merasakan kecewa karena berharap lebih kepada seseorang..”

Jujur saja. Aku sudah kembali lelah. Aku merasa harus kembali menjadi seseorang yang tidak lagi percaya bahwa cinta itu ada. Aku kenyang akan kekecewaan, dan ini sudah cukup sampai disini..

“The truth is you’re the reason I don’t believe in love anymore..”

Dan mungkin, inilah yang terjadi padaku..


Hanyalah Perempuan


Wahai laki-laki.. apakah benar kalian memiliki hanya satu nafsu (perasaan) dan sembilan pikiran (logika)?? Dan apakah benar, kami memiliki sembilan perasaan dan satu logika saja??

Apakah itu yang menyebabkan kita sulit untuk memahami satu sama lain?? Tapi kenapa?? Kenapa kita tidak saling melengkapi saja?? Kenapa kita tidak bergabung dalam suatu tujuan untuk kebahagiaan??

Bukankah cinta itu untuk saling melengkapi, saling memaafkan dan saling mengisi??

Wahai laki-laki.. mengapa kalian begitu mudah memutuskan segala hal yang berhubungan dengan perasaan tanpa merasakan apa yang kami rasakan?? Kenapa kalian memutuskan hal tentang perasaan menggunakan logika kalian?? Mengapa?? Apakah kami juga melakukan hal yang sama?? Begitu mudah memutuskan segala hal yang berhubungan dengan perasaan menggunakan perasaan?? Bukankah itu memang benar?? Perasaan menggunakan perasaan??

Kami menempatkan masalah logika dengan logika dan perasaan, masalah perasaan hanya dengan perasaan. Tapi, kenapa kalian menempatkan masalah perasaan dengan logika, dan masalah logika dengan logika kalian?? Lalu, dimana letak perasaan itu??

Apa kalian tahu??

Kami selalu berusaha untuk realistis, dengan logika. Tapi sangat sulit menggunakan logika kami ketika kami berhadapan dengan seseorang yang kami sayangi.. rasanya logika kami lemah, bahkan untuk sekedar mengatakan tidak pada kalian, kami sungguh merasa berat. Meski logika kami mengatakan tidak.. tidak.. dan tidak.. tapi perasaan kami merasa sangat beban untuk mengatakan tidak, kami merasa sangat bersalah, kami tidak bisa menolak. Kami merasa takut untuk dikecewakan, maka dari itu kami selalu berusaha untuk membahagiakan kalian.

Mengapa bisa begitu?? Apa itu dikarenakan kami hanya memiliki satu pikiran saja?? Sehingga pikiran kami kalah dengan jumlah perasaan yang kami miliki??

Lalu bagaimana dengan kalian??

Apakah pernah perasaan kalian kalah dengan logika kalian?? Apakah kalian pernah merasakan hal seperti ini??

Pasti sama saja ya. Kami sering sulit menggunakan logika kami untuk masalah perasaan, dan kalian sering sulit menggunakan perasaan untuk masalah logika kalian..

Kami selalu bertanya. Apakah perasaan yang kami miliki ini membebani persaan kalian, sehingga kalian malas merasakan hal yang kami rasakan?? Dan itu membuat kalian sering memutuskan hal tentang perasaan menggunakan logika??

Mengapa, kita tidak saling bertukar saja, lima logika dan lima perasaan, agar kita dapat saling mengisi, dan memahami, jika kalian memang tidak mau tahu tentang apa yang kami rasakan ini..

Lalu, apakah kita dapat saling melengkapi kalau begitu?? Tentu tidak, karena kita memiliki porsi yang sama. Hanya saja, cobalah menggunakan perasaan kalian, kami akan berusaha keras untuk menggunakan logika kami, sehingga kita bisa saling memahami. Bisakah??



(diambil dari sudut pandang penulis sebagai seorang perempuan)

Hilangnya Perasaanku

gambar editan, gambar asli disini.


Aku baru merasakan hari ini, ketika sebuah tragedi kehidupan benar-benar terjadi. Sebuah tragedi yang siapapun pasti tak kan pernah ingin mengalaminya. Hal yang seharusnya tidak aku lakukan.

Seharusnya, siapapun yang melewati hal ini, pasti akan meluap-luap emosinya. Tapi apa yang terjadi padaku?? Apa yang aku rasakan?? Nggak ada, benar-benar flat. Logikaku berpikir, harusnya aku bersedih, meneteskan derai air mata, dan emosiku meluap-luap. Tapi apa?? Aku tak merasakan apa-apa, aku diam. Terpaku. Bukan kaget, bukan pula bersedih. Aku benar-benar tidak merasakan apa-apa. Perasaanku benar-benar kosong. Hampa.

Oh Tuhan.. aku benar-benar dalam ketakutan. Ketika aku tak dapat lagi merasakan hal yang dirasakan manusia normal biasanya, aku takut. Bahkan dalam ketakutanku pun aku tak dapat menangis. Tuhan, ada apa ini??

Apakah aku sudah kehilangan perasaan?? Apakah perasaan itu pergi meninggalkanku?? Tuhan, aku benar-benar tak dapat merasakan apapun sekarang, sedih pun tidak, bahagia pun tidak. Perasaan apa ini Tuhan?? Apakah aku telah benar-benar mati rasa?? Kenapa aku tidak dapat tersenyum, dan menangis??

Tuhan.. aku mohon.. kembalikan rasaku, kembalikan emosiku, kembalikan hatiku.. aku ketakutan dalam rasa ini.. maafkan aku Tuhan, tidak bisa menjaga rasa yang telah Kau titipkan padaku.. maafkan aku yang terlalu menggunakan perasaan, hingga pada akhirnya Kau hilangkan perasaan yang ada agar aku kembali menggunakan logikaku dengan baik kembali..

Dan terima kasih Tuhan, Engkau masih menyisakan sedikit perasaan untukku, meskipun yang hanya dapat aku rasa hanyalah perasaan khawatir, meskipun hanya itu....

You Found Me



There’s someone.. Kau datang membawa senyuman.. malam itu, masih aku ingat pertama kita bertemu. Tidak ada yang spesial, hanya perkenalan biasa. Dengan sopan kau mengajakku berkenalan. That was the first time I saw you..

But, it wasn’t the first time you saw me.. ternyata diam diam kamu dah perhatiin aku. Diam diam kamu udah ngenal aku. Diam diam kamu udah mulai duluan. Dan aku?? Nggak menyadari kehadiran kamu hingga kamu benar didepan mataku..

You really care about me.. aku judes sama kamu?? Iya. Aku jutek sama kamu?? Iya. Aku ngga perduli sama kamu?? Iya. Tapi, kamu bertahan. Hingga aku menyadari, betapa pedulinya kamu sama aku meski aku berperilaku nggak ramah ke kamu. Perlahan, sikap itupun berubah menjadi peduli sama kamu. Entahlah..

We’re getting closer.. setelah perkenalan itu, sedikit demi sedikit kita saling mengenal. Menjalin komunikasi lebih dari sekedar teman. Aku tahu, kau datang bukan sebagai teman, kamu ingin lebih. But somehow, suddenly you disappeared for a long time and I didn’t know, why I needed you more..

You came to my life once again.. kita mulai lagi. Kau datang dengan berkeinginan menjadi seseorang yang spesial. Senyummu itu, membuatku diam, dan berpikir.. Benarkah kau disampingku?? Apakah hatimu benar ada disini untukku?? Apakah dalam hatimu itu terselip namaku?? Apakah kau ungkapkan namaku dalam setiap bisik doamu??  Dan akankah jadi milikku kelak??

I never know..

Diantara Dua Pilihan



Gambar asli dari sini

Terkadang, banyak pilihan memang membingungkan. Tidak, bukan terkadang. Tapi seringnya. Tapi ternyata, bagiku sendiri, menurutku pribadi, dua pilihan justru lebih membingungkan. Entah mengapa. Tapi pertimbangan seperti ini jauh lebih sulit. Memang setiap hal memiliki konteks yang berbeda. Tapi.. apapun itu, banyak kejadian yang memberikan dua pilihan justru harus lebih keras dalam berpikir. Banyak kejadian, dari masa lalu, hingga masa kini. Aku masih harus berpikir keras dalam dua pilihan.

Dalam dua pilihan, pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Yang menang pastilah hanya satu. Suatu kebanggaan. Dan yang kalah, pasti merasa benar-benar dalam keterpurukan. Karena dia hanya sendiri. Coba kalau banyak pilihan. Menang satu, sisanya yang lain kalah. Sama-sama dalam keterpurukan sih, tapi setidaknya keterpurukan itu bisa dibagi rata.

Dua pilihan sulit. Terlebih dalam hal perasaan. Dia atau kamu….


Keteranagan:
Posting ini dibuat bukan karena masalah asmara semata ya, hehe. Tapi karena aku bingung menentukan mau ikutan makrab jurusan BIOS (Blend Informatics in One Soul) atau MABIT UKMK CENTRIS (Centre of Islamic Engineers). Dilema. Dua pilihan ini, yang sama-sama mengasikkan bagiku. Tapi aku harus menentukan pilihan bukan?? Pada akhirnya aku memilih BIOS. Karena dialah yang pertama kali mengajakku berkenalan, ceilaa.. wkwkw. Aku memilih setia deh.. #now playing: Fathin – Memilih Setia.

Apa Jenis Blog Ini??


Jika ada yg bertanya apa genre blog ini, jujur aja aku bingung setengah mati. Apalagi kalau ditanyain dosen, blogku ini ber-jenis apa…*doeeeeenggg*. Aku tuh nggak ngasih batasan tentang apa yang mau di-post diblog ini. Suka-suka aja sih.

gambar asli dari sini 

Dari situlah, aku melalang buana mencari pencerahan… *alay dikit*. Dari berbagai situs yang ditemui, yang kebanyakan cuma copas dari Wiki, akhirnya aku milih Wiki untuk referensi ini.

Nah berdasarkan Wikipedia Indonesia, jenis blog tuh kayak gini..
·         Blog politik
Isinya tentang berita, politik, aktivis, dan semua persoalan berbasis blog. Lah, selama aku blogging, nggak pernah aku bahas mengenai politik. Ehm.. sebenernya karena nggak paham sih, hehe.
·         Blog pribadi
Disebut juga buku harian online yang berisikan tentang pengalaman keseharian seseorang, keluhan, puisi atau syair, gagasan, dan perbincangan teman. Kayaknya aku menjurus kesini. Menceritakan tentang kehidupan sehari-hari. Tapi nggak full kan?? Kadang juga aku posting sesuatu yang bermanfaat, misalnya aja mengenai info dan teknologi.
·         Blog bertopik
Blog yang membahas tentang sesuatu, dan fokus pada bahasan tertentu. Jelas banget enggak. Blogku kan bahasnya ini itu, entah apa yang dipikiran. Agak kacau ya kayaknya..
·         Blog kesehatan
Lebih spesifik tentang kesehatan. Blog kesehatan kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan terbaru, keterangan-ketarangan tentang kesehatan, dll. Duh! Apalagi ini, bukan ahlinya aku dibidang kesehatan tuh.
·         Blog sastra
Lebih dikenal sebagai litblog (Literary blog). Nah ini juga bisa. Karena terkadang aku juga suka mengarang. Entah itu puisi, cerpen, cerpan, atau karangan yang tidak diketahui lainnya, wkwk.
·         Blog perjalanan
Fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan keterangan-keterangan tentang perjalanan/traveling. Kalau ini sih... bisa jadi bisa jadi...
·         Blog mode
Lebih dikenal dengan "fashion blog". Isinya seputar gaya, perkembangan mode, selera fesyen, liputan pameran mode, dan lain-lain. Mungkin kalau yang jenis ini aku belum pernah posting kayaknya ya, abis akunya nggak fashionable amat kok. Yang penting nyaman dan layak aja, udah, jalan.
·         Blog riset
Persoalan tentang akademis seperti berita riset terbaru. Aku belum jadi ahlinya ini. Doakan yaaaaa…
·         Blog hukum
Persoalan tentang hukum atau urusan hukum; disebut juga dengan blawgs (Blog Laws). Gue bukan anak hukum berooh. Politik dan hukum sebelas duabelas deh kayaknya. Takutnya kalau posting sembarangan bisa dihukum ini.
·         Blog media
Berfokus pada bahasan berbagai macam informasi. Sebenarnya juga bisa masuk kesini. Soalnyakan aku memberikan info mengenai hal yang menurutku patut untuk diinfokan. Tapi nggak cuma fokus pada informasi doang. Disini juga kadang aku memberikan sedikit tips dan trik...
·         Blog agama
Membahas tentang agama. Ini juga bisa. Terkhusus agama Islam yaaa....
·         Blog pendidikan
Biasanya ditulis oleh pelajar atau guru. Apalagi ini. Bisa banget. Aku kan juga posting tugas-tugas sekolah, bahkan kuliah juga...
·         Blog kebersamaan
Topik lebih spesifik ditulis oleh kelompok tertentu. Enggak. Jelas enggak. Pokoknya enggak. Ini blog gue sendiri. Titik. *emosi*
·         Blog petunjuk (directory)
Berisi ratusan link halaman website. Kayaknya yang ini enggak deh..
·         Blog bisnis
Digunakan oleh pegawai atau wirausahawan untuk kegiatan promosi bisnis mereka. Enggak deh. Ini bukan blog promosi ya. Eh.. mungkin belum.. hehe.
·         Blog pengejawantahan
Fokus tentang objek diluar manusia; seperti anjing. Sedikit bingung dengan yang ini. Masuk nggak ya?? Entahlah..~
·         Blog pengganggu
Digunakan untuk promosi bisnis affiliate; juga dikenal sebagai splogs (Spam Blog). Eh.. apa blogku ini spam?? Menurut kalian??? Semoga kalian bilang “JELAS ENGGAK”!
·         Blog virus (virus)
Digunakan untuk merusak. Astaga.. ngapain buat blog kalau cuma buat ngrusak kalian?? Loh.. apanya yang dirusak ini?? Kalimatnya ambigu. Bisa otak kalian yang dirusak, hatinya yang dirusak, atau pirantinya yang dirusak, menurutku semua yang merusak itu ya virus, wkwk. Tapi aku nggak ngrusak apa-apakan??

Kesimpulannya adalah.. ehm..... bingung.

Kalau menurutku tadi sih, blogku ini masuk jenis blog pribadi, blog sastra, blog perjalanan, blog media, blog agama, dan blog pendidikan. Nah, penggabungan tu jadilah blog ini.

Jadi intinya, blog ini tuh kayak cerminan dari kehidupanku. Mulai dari tugas sekolah, informasi hingga kuliah, pengalaman, hingga terkadang sedikit banyak curcol. Muehehe. Tapi sekarang kayaknya nggak bisa curcol sefrontal dulu deh. Why?? Udah banyak yang tau kalau blog ini tuh milik Anggraeni Dias Saputri. Yah, mau gimana lagi. Curcolnya dikurangin deh. Hehe. Dan sekarang aku juga jarang nge-post karena bingung mau diisi apa. *gigit jari*. Mau mengarang nggak ada waktu, mau copas itu nggak asik, yaudah deh. Isinya kalau lagi cerah aja. Cerah hati dan pikiran maksudnya.

Jadi Anak Kos

Assalamualaikum….

*narik nafas dalam* *keluarkan* puffffffffffftttttttttttt

sumber foto pribadi
Akhirnya udah sebulan ini resmi jadi anak bapak ibu kos, selama sebelumnya masih jadi anak mami papi. Rasanya tuh sesuatu banget ya. Yang biasanya tiap bangun tidur udah ada sarapan, tiap laper tinggal makan, sekarang enggak. Harus nyari makan sendiri, bayar sendiri. Tiap bangun tidur tuh kan haus banget ya, kalo dirumah itu tinggal nuang atau buka kulkas doang, abis itu haus ilang ketelen. Tapi kalo jadi anak kos itu harus ngeluarin tenaga dulu, uang juga sih tentunya. Tiap selesai makan minum, ditodong, buat bayar maksudnya. Ah, seringkali malas menyeret kaki buat kewarung, atau ngluarin kertas berharga dari dompet buat bayar.

Yang miris tuh tanggal tua men, ambil uang di ATM pas tanggal muda, tengah bulan udah abis aja, tanggal tua tinggal clingak clinguk gitu. Nah, mari berpuasa. Selain bertujuan utama ibadah, sekalian juga hemat brai, ahaha. Eh tapi jangan ikuti saran yang itu. Ikuti saran yang ini aja. Tiap hari Senin dan Kamis puasa aja, entah tanggal muda, tua, janda, duda, apapun itu. Karena kalau puasa pas tanggal tua nih, tujuan utamanya tuh (biasanya) karena bokek, bukan ibadah –jlebb. Jadi puasa tiap Senin dan Kamis tanpa pandang buluh, enakan duit sisa daripada kurang, serius deh gue nggak bohong.

SMA adalah masa pencarian jati diri, dan saat jadi anak kuliahan itu udah nemu jati diri. Jadi tinggal nguatin jati diri aja. Kalo punya pertahanan yang kuat, maka segala hal negatif nggak mempan sama kamu, mental deh semuanya. Sebaliknya ya, kalo nggak punya jati diri yang kuat, maka .... begitulah, nggak perlu diterusin kalian juga paham. Jadi, saat SMA dan sebelum SMA itu perlu dibangun pondasi yang kuat. Biar nggak roboh ditengah jalan.

Dan jadi anak kos itu, beneran ngajarin hidup itu kayak apa. Nggak ada yang gratis, nggak ada yang peduliin lo udah makan apa belum, nggak ada yang nanyain lo lagi sakit apa nggak, cuma orang tua yang beneran peduli. Tapi nggak mau ngrepotin orang tua pastinya kalau ada apa-apa, nggak mau bikin khawatir keluarga nun jauh dimato itu. Dan kalo pacar nanyain gitu sih, mungkin itu cuma buat formalitas aja sih, eh?

Lingkungan hidup juga udah berbeda banget. Berbeda bahasa, kebiasaan, agama, de el el. Sekali lagi, dikota perantauan ini nggak ada yang jagain, mau kluyuran tiap malem aja ortu nggak ngerti. Tapi balik lagi, kalau punya pondasi yang kuat, nggak akan terbawa arus negative.

Doain aku ya, semoga aku betah disini, cepet nylesein kuliahku, dan yang pasti, semoga Allah selalu menjagaku.... :))

Wassalamualaikum.....

Susahnya Cari Sinyal

Ini dikota kok miskin sinyal sih?? Di hometown-ku, yang notabennya masih “kampung” aja sinyal full unlimitted. Geeez. Ini salah satu tantangan buat hidup dengan miskin sinyal. Karena apa?? Aku terbiasa hidup dengan sejuta sinyal. Entah operator dari A, B, sampai Z. Semua jalan. Nah disini, udah tiga operator aku coba, hasilnya ya sama aja. Aku pikir, ini mungkin karena faktor geografi. Hidup deket gunung aja begini, gimana hidup digunung??

Modemku cuma jadi pajangan doang disini. Malangnya. Pake hape aja sinyalnya nggak stabil. Jangankan buat internetan, buat sms aja kadang masih suka pending. Sabar aja deh. Yang susah itu, kalau ada pengumuman kuliah lewat internet. Gue jadi kudet gitu brai. Uh.. kudet pengumuman masih bisa diminimalisir dengan jarkom via sms. Leganyaa. Tapi yang bikin nyesek itu waktu ada kuliah online, pengumpulan tugas via internet, hiks.

sumber milik pribadi
Kalo kewarnet harus turun kebawah, secara aku kan hidup diatas, dekat dengan  gunung. Makan bensin yang nggak sedikit. Belum lagi billing warnetnya. Rerata kalau kuliah online itu bisa sampai dua jam lebih. Belum lagi kalau aku terlena dengan internet. Biasa dirumah bebas pake internet sih. Kalau diitung-itunggggg.... uh. Sebagai anak kos, kalo tiap kuliah online kewarnet, bisa tekor ini. Mikir lagi deh gue. Dan jalan pun menjadi cerah ketika melihat bangunan megah ini. Perpustakaan pusat!! Duniapun serasa bersinar kembali. Cling cling....

Dan akhirnya setiap mau online aku harus ke perpustakan pusat kampus. Why?? Soalnya disana ada WiFi. Bukannya suka yang gratisan. Jangan jadikan embel anak kos sebagai senjata paling ampuh ya. Eh…. itu bukan gratisan. Itu kan termasuk fasilitas kampus, udah termasuk biaya fasilitas yang dibayarkan, ya harus digunakan semaksimal mungkin. Jangan dianggurin, mubazir, wkwk. Disamping baca buku, juga bisa online. Sambil menyelam, minum air, tapi jangan sampai tenggelam.

Perpustakaan jadi tempat nongkrong paling asik buat saat ini guys.. :))

Teknik, Sastra, Pertanian, Pembangunan, dan Begitulah


Computering, Programming, teknologi dalam aplikasi, dan sebagainya....
gambar asli dari sini
Suatu kebanggan sendiri dapat menyelami dunia yang dapat dikatakan tidak nyata itu. Apalagi dapat menjadi seseorang yang ahli dalam hal ini. Itu bagai motivasi buatku saat aku duduk dibangku SMP, entah sejak kapan. Ehm.. mungkin dari aku pertama kali pegang komputer. Takjub dengan hal yang ada didalamnya. Bagaimana bisa begini?? Bagaimana bisa begitu?? Pertanyaan itu terus saja muncul. Hingga membuatku semakin melambung dalam pelajaran computer saat itu. Saking senengnya sih, hehe. Hingga aku memiliki keinginan, untuk melanjutkan studi teknik informatika saat kuliah nanti, agar aku semakin mengerti bagaimana itu dan ini bisa dibuat dengan kecanggihan teknologi.

Sastra Indonesia, bahasa Indonesia….
gambar asli dari sini
Kekagumanku akan karya sastra negeri ini membuatku terbuai dalam senandung syairnya. Luar biasa. Penyair jaman dahulu benar-benar dapat menuangkan kelakar kalimat dalam pikirannya dalam sajak yang luar biasa indahnya. Tidak bermaksud menjelekkan, tapi syair masa sekarang benar-benar berbeda dengan syair masa lalu. Syair masa lalu benar-benar menyayat hati, benar-benar menggunakan pilihan kata, diksi yang tepat. Hingga aku memiliki keinganan untuk melanjutkan studi kearah ini. Aku ingin mengerti bagaimana karya seindah ini dapat dibuat dari manusia yang dari luar biasa saja, namun didalamnya terdapat pilahan kata yang siap meledak kapan saja, luar biasa. Aku ingin menguasai banyak pilihan kata yang indah, yang sulit dimengerti oleh orang awam, aku ingin menciptakan syair yang luar biasa indahnya. Aku ingin tahu bagaimana caranya.

Pertanian, perkebunan, bisnis dalam pertanian, teknologi pertanian, agribisnis....
gambar asli dari sini
Indonesia ini terkenal akan kesuburan tanahnya. Kaya sumber daya alamnya. Kebanyakan penduduknya bekerja disektor pertanian dan atau perkebunan. Dan saya pikir, mengapa para petani hidupnya tidak makmur?? Padahal setiap hari mereka –petani padi, menuai jutaan bulir padi yang mensejahterakan rakyat ini. Tapi kenapa malah mereka yang kelaparan?? Saya lihat, buah-buahan di Indonesia tidak kalah dengan buah-buahan dari luar negeri. Tapi kenapa, buah dari Indonesia banyak yang diekspor tapi Indonesia sendiri malah mengimpor buah dari luar negeri?? Mengapa tidak memenuhi kebutuhan pasar lokal saja?? Apa yang salah disini. Sudut pandang saya agak berbeda dengan studi kali ini. Keinginan saya memperdalam ilmu pertanian bukan berasal dari kekaguman saya terhadap teknologi pertanian dalam negari ini. Tapi lebih kepada ingin mengabdikan diri, belajar untuk memberikan ilmu yang saya dapatkan untuk meningkatkan pertanian dalam negeri. Saya ingin mendedikasikan diri untuk pertanian Indonesia, memajukan pola pikir para petani. Intinya, saya ingin berpengaruh dalam dunia pertanian. Kemudian saya berpikir untuk masuk kedalam studi pertanian ini. Hal ini benar-benar ingin saya lakukan saat kuliah nanti, hal ini terpikirkan saat saya duduk dibangku SMA.

Pembangunan, tentang lingkungan, alam, dan kemajuan Indonesia….
gambar asli dari sini
Pembangunan yang semrawut dan tak tertata apik tentu membuat mata tidak enak memandang. Seperti tumpang tindihnya fasilitas, fasilitas yang sangat mencolok antara yang kaya dan miskin, hingga kurangnya lahan untuk penyerapan air dan sebagai tumbuhnya pepohonan sebagai penghasil oksigen dikota besar –taman kota, seharusnya lingkungan pembangunan harus seimbang dengan lingkungan alam. Dengan begitu masyarakatnya tetap dapat hidup dengan nyaman dan sehat. Nah, dari sinilah muncul keingan saya untuk menata pembangunan diwilayah perkotaan ini. Agar kota-kota di Indonesia bisa menjadi percontohan diluar negeri sana, Aamiin. Studi pembangunan ini saya inginkan saat masa akhir saya di bangku SMA.

Nah, Alhamdulillah saya sekarang sudah kuliah. Dengan studi yang saya inginkan salah satu dari yang diatas itu. Adakah yang tahu, sekarang saya ambil studi apa??

Nah, untuk yang mau kuliah tahun depan, rencanakan apa yang kalian inginkan. Ikhlas dalam segala keadaan, jangan terpaksa dalam mengambil pendidikan studi. Semoga kamu semua sukses selalu…. :))

Biarlah Mengalir Bersama Air Hujan

 
Gambar yg asli dari sini, gambar diatas sudah diedit

Apakah takdir sedang mempermainkanku??

Kenyataan yang tak sesuai memang sering kali terjadi. Tapi, aku selalu bertanya. Mengapa yang aku impikan selalu berbeda dengan apa yang digariskan oleh Tuhan??

Tuhan tahu yang terbaik. Itu jawaban yang terlalu umum dari semua orang yang mencoba tuk menghibur. Adakah kalimat lain yang lebih baik dari ini?? Dan kalian pikir, apakah pilihanku selalu yang terburuk untukku sendiri?? Entahlah..

Aku lelah mendengarkan. Aku lelah berbicara. Aku lelah berperasaan..

Perlahan, rinai hujan mulai turun membasahi rerumputan yang hijau berkilauan diterpa cahaya. Tak kusangka langit pun berduka atas apa yang terjadi padaku. Kupandangi rinai hujan itu mulai ditemani oleh kilatan cahaya mematikan. Anginpun berhembus, membuatku tersadar bahwa hujan akan datang.

Hujan kali ini terasa berbeda untukku. Rinainya mengajakku untuk menari bersama dalam kesunyian nyata. Menari dalam duka. Dan aku tergoda untuk bergabung. Kulangkahkan kaki menuju rerumputan yang mulai basah. Angin menyambutku dengan lembut namun menusuk sendi tulangku hingga aku gemetar. Aku tak peduli.

Kuhentikan langkahku ketika hujan deras mulai turun. Aku diam, termengu sendiri. Aku ingin berteriak. Aku ingin menangis. Aku ingin menumpahkan semua kekesalanku pada hujan kali ini. Lama aku termengu, menangis,  dalam guyuran air hujan yang dingin. Tanpa kusadari jemari tanganku mulai keriput, bibirku mulai kelabu. Rahangku bergemelatak. Aku tak peduli. Aku masih ingin merasakan guyuran hujan ini menghapuskan deritaku kali ini.

Biar saja air hujan yang menghapus air mataku, membawa hanyut kesedihanku dalam derasnya air hujan. Mengalir bersama air hujan yang membasahi tubuhku..

Hingga hujan reda. Aku mulai menyadari apa yang kulakukan. Bodoh. Inikah yang dilakukan seorang perempuan muda?? Putus asa?? Tidak. Aku tak putus asa. Aku hanya bertanya pada hujan, mengapa akhir yang bahagia tak kunjung datang padaku??

Berharap hujan kali ini menghapus segala duka dan kekesalan yang merenggut kebahagiaanku..