Di kalangan remaja sekarang, pacaran
menjadi identitas yangsangat dibanggakan.Istilah “pacaran” sudah tidak asing lagi bagi kaum remaja. Pada
masa ini, seorang remaja biasanyamulai
"naksir" lawan jenisnya. Ketika mulai menemukan sasaran, remaja mulai mendekatinya dengan proses
yang biasa dinamakan “pdkt” alias pendekatan.
Setelahpendekatannya
berhasil dan ada rambu
hijau dari si sasaran, remaja akan “menembaknya” dan keduanya
pun mulaiberpacaran. Biasanya
seorang remaja akan bangga dan percayadiri jika
sudah memiliki pacar. Sebaliknya remaja yang belummemiliki
pacar dianggap kurang gaul ataupun tidak laku. Jadi, remaja jaman sekarang cenderung mencari pacar
untuk memperoleh status sosial yang “laku”.
Nah, sebenarnya, apa
yang dimaksud dengan pacaran? Bagaimana Islam memandang pacaran?
Bentuk
ini adalah yang sering dilihat. Tangan cowok berada diatas tangan si cewek,
memang posisi ini adalah posisi yang paling nyaman sambil berjalan-jalan atau
duduk. Saat dia memegang dan mengandeng tanganmu, hetinya berbicara kalau dia
nyaman ada didekatmu. Dalam kondisi apapun di segala tempat dan situasi apapun,
dia meresa nyaman ada didekatmu. Artinya, dia tidak malu, dan merasa yakin
dengan pilihannya, yaitu kamu.
2.“Kenali aku lebih jauh”
Ini
merupakan langkah awal cowok kalau dia pengen deket dengan cewek yang disukai.
Menggenggam beberapa jari aja. Tapi dibalik
genggamannya itu mengisyaratkan kalau dia pengen kamu mengenalnya lebih jauh
lagi, dan nggak cuma sekedar mengenal aja seperti teman biasa, tapi lebih. Kalau kamu nggak menolak genggaman ini, maka
dia tahu kalau diijinkan untuk mengenalmu dan dengan senang hati akan
membiarkan kamu mengenal dirinya.
Purnama Kesadha (Kedua belas) bagi umat Hindu di Pengunungan Tengger,
Malang, Jawa Timur. Begitu dirayakan dengan khusuk dan kidmat. Upacara
persembahan sesaji ke kawah Gunung Bromo yang dikenal dengan upacara Kesodho,
adalah untuk mengenang dan menghormati seorang insan manusia luar biasa yang
bernama Dewa Kusuma. Demi memenuhi janji orang tuanya yang bernama Roro Anteng
dan Joko Seger, Dewa Kusuma rela dicemplungkan ke kawah Gunung Bromo sebagai
sesaji atau persembahan.
Kisah ini terjadi pada awal keruntuhan Kerajaan Majapahit, di mana
Raja Majapahit terakhir adalah Prabhu Brawijaya. Suku Tengger berasal dari
Rakyat Majapahit yang melarikan diri setelah Kerajaan Prabhu Brawijaya runtuh.
Sampai saat ini mereka masih memeluk Agama Hindu dan Budha. Hingga tidak
mengherankan jika Suku Tengger sering dan suka melakukan upacara persembahan
berupa sesaji.
Sumribit angin ngelus langit sore Manuk sriti bali ing
pucuking cemara Nganti tekaning wengi
sing nyenyet Gawang-gawang katon
pasuryanmu
Gawe tambah kekesing
angin sore Tumlawung rasa kang
ngulandara Wengi bakal tumeka maneh Bareng karo wewayanganmu Kang bakal ngebaki impen
petenging wengi
One day, I slept late and woke up late too. I took a bath, wore my
uniform, used my glasses, and went to school in a hurry. Finally, I arrived at
school. Fortunately, I wasn’t late. But I felt, there was something that I forgot
to bring. Yeah, that was my precious thing. So, I asked Nana to accompany me go
to my home to take it. Arrived home, I searched it whole of my house, but I couldn’t
find it. Desperately, I went back to school.
If you want to repost or quote from this blog, ask for my permission or at least include the source properly.
You can reach me first here: shamagachi415@gmail.com
Thank you.