Cerita sebelumnya dapat dibaca di “Among The Two Doors” part.I
….
Minggu pagi ini Tea sudah berada ditaman. Duduk
terdiam. Lesu. Maris yang kebetulan lewat, menghampirinya.
“Hayoo.!” Maris mengagetkan Tea
“Astaga.. jantung aku copot… Resek banget sih…”
“Habisnya, kamu ngalamun aja. Kesambet lho. Kamu
kenapa si Te.?”
“Bukan urusan kamu kak..”
“Idih… kalo punya masalah itu jangan dipendem siapa
tahu aku bisa bantu.”
Perkataannya tak dihiraukan Tea. Tea masih saja
memandangi danau buatan didepan matanya ituu. Sadar apa yang terjadi, Maris
melanjutkan bicaranya.
“Kalo putus pacaran itu, jangan terlalu dipirkan.
Ngapai mikirin dia, toh dia belum tentu mikirin kamu..”
Tea tertegun. Langsung menatap wajah Maris. Maris yang
kaget tidak mengalihkan tatapannya pada Tea.
“Kakak tahu.?”
“Eh…. Ehm…. ” berpikir sejenak, dan kemudian
menjawabnya. “Cowok yang suka mampir kerumahmu itu kan.?”
Tea mengangguk pelan.
“Lupain aja…”
“Nggak bisa…” Tea menggeleng lemas
“Buang aja…”
“Apanya.?”
“Cowok itu.?”
“Eh.. kakak pikir semudah itu.?”
“Dimulain dari hal yang kecil Te…”
“Misalnya.?”
“Buang barang barangnya yang nggak penting. Kubur kek.
Bakar kek..”
“Ih….”
Tea langsung beranjak dari tempat duduknya dan pergi
meninggalkan Maris.
****
Siang ini, Tea ada janji dengan Frasya untuk pergi
berdua. Makan siang. Frasya diam diam sudah merencanakan Sesuatu untu Tea.
Rahasia.
“Fra sorry lama…”
“Nggak papa lah… Eh mau pesen apa.?”
“Ntar aja ah… Istirahat. Buru buru aku dari rumah…”
“Sorry Fra telat..” suara lelaki dari belakang Tea.
Tea serasa mengenali suara itu. Suara yang pernah ia
dengar. Merasa penasaran, ia melihat ke belakang. Dan ia kaget siapa yang
datang.
“Kak Rayan….”
“Eh kamu Te…”
“Loh, kak Rayan, Tea, kalian udah saling kenal.?”
Frasya bingung
“Iya… Dia waktu itu nabrak aku. Lagi buru buru
katanya…”
“Oh… jadi Te, yang kamu maksud cakeee…..” belum
selesai bicara, mulut Frasya sudah dibekap Tea.
“Wah, kalian akrab banget…”
Sekali lagi. Tea hanya nyengir. Terjebak situasi.
Beberapa menit kemudian, terciptalah keakraban. Diluar duagaan Frasya, ternyata
Tea mudah akrab dengan kakak sepupunya itu. Misinya berhasil sukses. Hingga
tiba tiba…
“Eh aku harus pergi..”
“Kenapa Fra.?” Tanya Tea bingung
“Papahku pulang, aku disuruh jemput ke bandara.”
“Mau aku anter Fra.?” Rayan menawari Frasya
“Nggak usah. Kalian terusin aja makannya.”
“Eh, aku ikut Fra.... aku nggak mau makan sendiri…”
“Kan ada Kak Rayan Te..”
“Tapi….”
“Udah dulu ya…” Frasya buru buru pergi meninggalkan
Tea dan Kak Rayan.
Sejenak terjadi keheningan… kaku. Kikuk.
“Te.. lanjutin makannya…”
“Eh… iya kak…”
“Oh ya Te, habis ini nonton yuk..”
“Nonton apa.?”
“Ada fil horror drama dibioskop, mau nonton.?”
Tanpa basa basi, Tea menggangguk mantap. Dilanjutkan
Rayan yang tersenyum senang. Berdua dengan Tea. Akhirnya.
….
Tibalah dibioskop. Kursi telah penuh. Pemutaran film
perdana rupanya. Tea sebenarnya takut horror. Tapi dia berpikir, dia bersama
Rayan. Tak sendiri.
Film dimulai. Awalnya hanya sedikit menegangkan.
Tengah film, Tea mulai takut. Matanya sudah sedikit terpejam. Tangannya sudah
menggenggam pegangan kursi erat erat. Ruangan yang dingin membuatnya semakin
merinding. Hingga sejurus kemudia, tak sadar Tea sudah memeluk erat lengan
Rayan.
“Eh.. maaf kak.. takuuut…”
Rayan tersipu. Senang. “Nggak papa kok Te. Nggak ada
yang marah…”
“Apa hubungannya.?” Tea tanya memancing
“I’m single and nobody will be angry if I’m with you…”
katanya mantap
Tea menatapnya lekat. Matanya sendu. Tampan. Lagi lagi
Tea terpesona. Dialihkan matanya dari mata Rayan ke layar. Ia tak mau semakin
terbius. Tiba tiba, tangan kanannya dipegang Rayan, dan digenggam. Kembali
lagi. Tea menatap lalaki disebelahnya itu. Kali ini lelaki itu hanya diam dan
tak menatapnya. Hanya senyum yang terukir di wajah tampan itu. Dan lagi, Tea
merasa nyaman.
****
Esoknya, Frasya kerumah Tea. Dengan alasan belajar
bersama. Padahal, untuk memastikan kalau kemaren berjalan dengan lancar.
“Eh Te, sendirian gini, kamu nggak takut dirumah.?”
“Kan ada kamu Fra..”
“Kalo aku nggak ada.?”
“Dirumah kan ada Mbak Fitri sama Pak Uwi, nggak
sendirianlaaaah…”
“Owh… Gimana ma sepupu aku.? Kak Rayan.. Aku telpon
yah, biar kesini..”
“Apa.?!!” Jawab Tea shock
“Hallo kak….”
“Eh jangaaaaaaaann….” Jawab Tea cepet cepet sambil
merebut handphone milik Frasya, dan berhasil.
“Eh… Kamu mau ngomong langsung ya.?” Frasya sampai
melongo
“Hallo…. Hallo… Fra.?” Suara lelaki yang diam diam
dirundukannya, Tea salah tingkah. Clingak clinguk. Bingung.
“Eh hallo… Maaf kak Rayan, lagi berantem nih.”
“Hah.?” Suara dalam handphone terdengar kaget
“Eh…. Maaf kak. Udah dulu ya….” Tea semakin salah
tingkah. Tea mematikan handphone itu segera.
“Kamu kenapa si Te.? Salting ya.? Ciyeeeeee…… Eh
mukamu mereah tuh… hahaha”
“Kamu itu yaaa….”
Akhirnya terjadi perang bantal. Saat bantal kesayangan
Tea akan dilempar Frasya, secarik kertas jatuh. Sebuah kertas lusuh.
Bertuliskan tangan khas seorang cowok. Frasya tahu apa itu.
“Ini…. Kamu masih nyimpen ini Te.? Ngapain sih.?”
“Kenang-kenangan Fra, terakhir.” Katanya dengan nada
sendu
“Aku kira kamu udah nglupain dia. Buang aja. Ato kita
kubur aja, gimana.?”
“Ehm………..” Tea menerawang, berfikir.
“Ah kebanyakan mikir. Ngubur kesedihan nyonya, jangan
ditunda. Aku jamin, kesedihan pun akan hilang…”
Tea ingat nasihat Maris. Sama seperti yang dikatakan
Frasya. Dan mungkin itu nasehat yang benar.
“Hmmmh, baiklah. Demi kebahagiaan…”
“Good…… Mana barang-barang yang lain.?” Frasya
semangat
“Itu dilemari paling atas sebelah kanan.”
“Wah, banyak banget. Pantes kesedihanmu banyaaaak…
hehe” kata Frasya cengengesan
….
“Udah neng, lubangnya..”
“Makasih ya Pak Uwi…”
“Sama sama neng…”
“Eh eh… siapa itu.? Cakep bener.?” Mata Frasya tertuju
oleh sesosok wajah menawan
….
Bersambung…..
Cerita selanjutnya dapat di baca di “Among The Two Doors” part.III
samagachi, ada yang special nih for u http://nufadilah.blogspot.com/2012/08/and-winners-are.html :)
ReplyDeletekakaaaaaaaaaakkkk.... spesial banget deh.... :D
Deletemakasih kaka.....
wow ceritanyaaa... follback blog gue yaa http://grygarious.blogspot.com/ #BlogWalker
ReplyDeletesiiiip... :))
Deletemakasih udah follow....
waaaah, di tunggu cerita selanjutnya yaa neng :D
ReplyDeleteudah kaka... ^^v
Deletesilakan baca episode selanjutnya di http://shamagachi415.blogspot.com/2012/09/among-two-doors-partiii.html
bagus banget kak ceritanya :)
ReplyDeletetantangan kreatif blogger Simak Tantangan Kreatif Blogger Berhadiah Mingguan & Grandprize Android
terima kasih..
Deletedimana.?? :o