Seringkali berkeluh kesah dalam diam,
menatap hampa angan kosong belaka,
tak ada pikir tak ada pula rasa,
tatkala terbesit luka,
air mata begitu lugas berlinang.
Tak ada lawan tuk berkasih,
segala amarah hanya ada dihati,
rindu untuk berbagi,
layaknya anak kecil tak tahu diri,
berkisah kasih tanpa beban diri.
Hidup memang sekeji itu,
menerbangkan hingga langit ketujuh,
tanpa isyarat melepaskan hingga tersungkur,
tak peduli seberapa remuk,
dia hanya menuntut untuk terus tumbuh.
Senyum hanyalah kamuflase,
untuk menyembunyikan kisah klise,
yang berbenturan dengan idealisme,
tak khayal hidup adalah tentang topeng,
topeng sebagai tameng.
Kisah bagaikan rodeo,
segelintir yang bisa menuturkan ego,
tak pelik hanya menjadi kisah monolog,
teruslah berkisah meski tanpa berdialog,
hidup ini hanyalah intermezzo.
0 comments:
Post a Comment