1.
Salimul
aqidah ( akidah yang lurus dan benar )
Merupakan sesuatu yang ada dalam diri setiap muslim. Dangan akidah
yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT dan
dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan
ketentuan-ketentuan Islam.
2.
Shahilul ibadah
( ibadahnya benar )
Setiap
muslim harus menjaga niatnya dalam ibadah. Bukan untuk disanjung atau supaya
kelihatan soleh. Tujuannya hanya Allah saja. Ibadahnya juga ibadah sebagaimana
dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tidak mengarang seperti sholat dengan bahasa
indonesia atau sambil diartikan. Muslim idaman juga selalu menjaga agar semua
kewajiba-kewajibannya terpenuhi dengan baik.
3.
Qowwiyul Jismi
( kekuatan jasmani )
Seorang
muslim idaman tidaklah sakit-sakitan. Dia menjaga kesehatannya agar selalu terjaga
kesehatannya. Karena muslim yang sakit-sakitan pasti akan terbatas kemampuannya
untuk berjihad.
4.
Matinul khuluq
( berakhlak mulia )
Memiliki
sikap yang mulia adalah sikap yang harus dimiliki setiap muslim. Baik dalam
hubungannya kepada Allah SWT, maupun kepada mahklukNya. Berbakti kepada orang
tua adalah salah satu contohnya.
5.
Mutsaqqol
Fikri ( berpikir cerdas )
Seorang muslim haruslah berpikir cerdas (
fatonah ). Wawasannya luas dan terus mengikuti perkembangan zaman tanpa sedikitpun
meninggalkan nilai-nilai dalam Islam.
6.
Mujahadatun
linafsihi ( mampu mengendalikan hawa nafsu )
Setiap muslim diajarkan untuk mengendalikan
hawa nafsu. Hal ini dapat dirasakan ketika seorang
muslim sedang berpuasa. Bagi muslim idaman, menjaga hawa nafsu tidak hanya
ketika sedang berpuasa, melainkan setiap saat dan setiap waktu.
7.
Harishun ‘ala
waqtihi ( pandai mengatur waktu )
Waktu
adalah pedang. Waktu adalah emas. Waktu adalah ilmu. Begitulah peribahasa yang
menunjukkan pentingnya waktu. Bahkan, Allah dalam surat Al Asr bersumpah atas nama
waktu. Ini adalah sinyal bagi seorang muslim mereka harus bisa memanfaatkan
waktu dengan baik. Selalu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat setiap detiknya.
Tidak membuang waktu dengan aktifitas sia-sia, apalagi aktifitas nyang membuat
Allah SWT murka.
8.
Munazhzamunfi
syu’unihi ( menejemen hidupnya teratur )
Hidup
seorang muslim idaman selalu teratur, terencana, dan berjalan sesuai rencana
yang telah dibuatnya. Kehidupannya tidak begitu saja mengalir, ia tidak biarkan
berantakan kehidupannya. Kalaupun rencananya gagal, ia tetap berpikir positif,
bahwa rencana Allah SWT adalah yang terbaik.
9.
Qidiru alal
Kasbi ( mandiri )
Muslim idaman memiliki kemampuan sendiri
ataupun disebut juga mandiri. Mandiri dalam menghadapi permasalahan dalam
sebuah keluarga tanpa melibatkan orang tua, mandiri dalam membiayai hidup, dan
lain sebagainya.
10.
Naafi’un
lighoirihi ( bermanfaat bagi orang lain )
Setelah
semua karakter di atas, diharapkan menjadi manusia yang bisa bermanfaat pada
orang lain, pada lingkungan, dan pada semua hal yang bersifat kebaikan. Ingat
sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
Sumber: “Leadership Training Camp”; materi pokok "Training for Trainer" part.1