Panen cabai, siapa mau?? |
Hobi yang kembali bersemi? Apa hayo? hehe. Bagi yang pernah baca-baca artikel atau post sebelumnya, pastinya nggak asing dengan hobiku yang satu ini: berkebun. Dulu sih begitu namanya, tapi sekarang namanya jadi keren. Maka aku beralih nama dari "berkebun" menjadi "urban gardening". Apakah kamu sudah tahu apa itu "urban gardening"? Menurut Wikipedia, Urban gardening atau urban farming atau dalam bahasa ibu kita adalah pertanian urban, merupakan praktik budidaya, pemrosesan, dan disribusi bahan pangan di atau sekitar kota. Nggak salah dong kalau aku beralih nama? Karena sejak pindah ke Kota Pelajar dan tinggal dekat dengan kota, jadi pada dasarnya memang aku berkebun di kota dengan lahan yang serba terbatas. Untuk mengakali lahan yang terbatas itu, bisa dengan menggunakan pot, atau bisa juga dengan vertical gardening.
Mengapa tiba-tiba bersemi? Bukan tanpa alasan mengapa hobi ini kembali muncul. Ya! Karena aku pengangguran sekarang. Memang bukan hal yang patut untuk dibanggakan memang, tapi itu memang unsur utamanya. Sekitar bulan Februari aku memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja. Saat itu aku sedang sibuk-sibuknya dengan urusan perkuliahan. Maklum sudah semester akhir dan aku harus benar-benar fokus disitu. Sekitar dua bulan setelah itu, perkuliahan justru diadakan secara daring. Kamu tahu kenapa? Ya, karena adanya virus Corona. Dan aku merasa benar-benar merasa kurang aktivitas. Lalu karena aku suka memasak, dan kebetulan sering menggunakan cabai, aku mencoba untuk tidak membuang biji cabai untuk kemudian ditanam. Hanya sekedar iseng waktu itu. Dan hasilnya, sungguh diluar dugaan. Aku kebanjiran cabai sekarang. :D
Well, saat memetik cabai aku baru teringat. Dulu sebelum pindah tempat tinggal aku suka sekali berkebun. Berkebun dalam arti sebenarnya karena memang di desa. Setelah pindah, merasa tidak punya waktu lagi untuk hobi. Padahal, melakukan hobi itu banyak manfaatnya, salah satunya adalah membuat kita senang dan merasa lebih fresh karena melakukan suatu hal yang disenangi. Dan sepertinya, hobi akan akan kembali aku lanjutkan. Semoga nanti meskipun sudah kembali sibuk. aku masih sempat untuk melakukan hobi berkebunku ini. :)
Urban farming ini banyak manfaatnya lho. Sebenarnya kalau mau tahu secara lengkap di internet sudah banyak yang menjelaskannya. Nah, ini beberapa manfaat yang benar-benar aku rasakan ya, antara lain:
- Membantu memenuhi kebutuhan, karena tinggal tanam, terus petik sesuai kebutuhan. Kesegarannya jelas terjamin dong. Pupuk kimia? Jelas bebas dari kimia, alias organik.
- Baik untuk kesehatan fisik. Dengan bertanam, secara tidak langsung membuat kita bergerak lho. Membuat pupuk, membuat media, menanam, menyiram, menyiangi gulma, kan seperti olahraga tapi menyenangkan. Nggak kerasa olahraga tiba-tiba sudah keringatan, hehe.
- Baik untuk mental. Apalagi kalau memang dasarnya sudah menjadi hobi, relaxing banget. Saat panen juga, pasti akan membuat bahagia dan bangga!
- Menciptakan lingkungan yang sehat. Jangan anggap remeh Urban farming, aktivitas ini juga salah satu upaya untuk revitalisasi lingkungan, menciptakan lahan hijau, mengurangi panas dan polusi udara di perkotaan, serta menurunkan risiko banjir dan tanah longsor.
- Menghemat belanjaan. Coba deh dibayangkan saja, merahnya cabai yang tinggal petik, hijaunya daun bayam, dan sayur mayur lain yang jika dibutuhkan tinggal petik. Hemat, segar dan mudah!
Siap panen lagi nih. |
Nggak cuma cabai, aku juga menanam tanaman yang lain kok. Hanya saja, apa yang aku tanam semuanya merupakan sesuatu yang bisa dimakan, tidak hanya sekedar hiasan, hehe. Karena menurutku bisa lebih memberikan manfaat dibanding dengan tanaman hias yang hanya bisa dinikmati dengan pandangan saja. No offense yah, hehe. Aku juga mulai mencoba menanam dengan metode regrow. Apa itu? Nah, topik selanjutnya aku mau bahas regrow ini nih. Stay tune yaaa! :)
0 comments:
Post a Comment