Get me outta here!

Ramadhan Telah Tiba


Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh…

Alhamdulillahirobbil ‘alamin…. Bulan Ramadhan telah tiba. Shamagachi mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya….

Nah Shamagachi punya beberapa tips nih untuk menghadapi puasa yang sebulan penuh itu…. Nah langsung aja nih cekidot…

1.    Persiapkan tubuh ( fisik )
Nah sebelum berpuasa, hendaknya kita melatih lambung kita untuk berpuasa. Bukan malah diisi sebanyak banyaknya sebagai persiapan untuk menjalankan puasa, emangnya unta. –hehe-. Nah kalau yang sudah terbiasa Puasa Senin Kamis, pasti tidak akan merasa terlalu lemes karena lambung sudah terbiasa. Tubuh akan sehat kalau kita sering berpuasa…
Nah selama puasa pun tetep harus dijaga. Jangan berbuka banyak banyak sebagai balas dendam karena siangnya nggak makan, ntar nggak bisa sholat lagi, -wkwk-. Berbukalah dengan yang manis manis, kurma sangat dianjurkan sebagai pembuka puasa. Sahurnya juga jangan banyak banyak dengan alasan cadangan makanan. Ntar siangnya malah makin lemes lagi.
Ya intinya makan yang normal normal aja, bukankah Allah tidak menyukai segala sesuatu yang berlebihan sobat.?

2.    Persiapkan hati dan mantapkan niat
Nah ini yang penting. Mantapkan niat kita berpuasa karena Allah ta’ala, bukan yang lain. Persiapkan hati untuk menangkis segala macam amarah. Ehm.. untuk menghadapi semua macam cobaan dan amarah si menurut Shamagachi ya sabar. Itu kunci. Menahan segala macam hawa nafsu, istighfar sobat….

3.    Kegiatan selama berpuasa
Kurangi pekerjaan fisik yang berlebihan. Lakukanlah kegiatan seperti biasa, jangan memikirkan kalau sedang berpuasa, biasa aja. Karena kalau dipikir kamu sedang berpuasa, ntar malah jadi lemes. Apalagi kalau ngitungin waktu kapan berbukanya –pengalaman nih-, makin lama deh tuh puasanya… Oh iya. Jangan males ya sobat.. Sebaiknya selama bulan puasa jangan terlalu banyak tidur, tidurlah kuranng lebih tiga puluh menit, meskipun ada yang bilang tidur pun ibadah. Nah kalau dipikir, tidur aja ibadah apalagi kalau kita melakukan hal lain yang lebih bermanfaat.? Kesempatan untuk mendapatkan pahala yang banyak sobat..

Sebenarnya, nahan hawa nafsu dan amarah itu nggak cuma kalau dibulan Ramadhan aja, atau kalau lagi berpusa. Harusnya sih setiap hari.

Nah, semoga dapat bermanfaat ya.. ingat, kemenangan akan menanti…

Shamagachi mohon maaf jika Shamagachi salah.. Maaf ya….


Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh…

Kelas Duabelas

Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…… (((p(>o<)q))) Udah masuk sekolah lagi... #tariknapasdalamdalam #keluarkan #puftt Hari ini, hari pertama Shamagachi masuk sekolah lagi setelah tiga minggu liburan –meski sama sekali nggak ada liburan, (¬д¬) jalan jalan maksudnya-. #hehe.

Bukan pertama kali masuk sekolah kayak kelas satu dulu si, namanya juga udah tua disekolah ini #wkwk. Dan udah nggak se-exited dulu saat pertama SMA. Udah.. biasa saja sih. (())

Nggak nyangka, Shamagachi udah kurang lebih dua tahun sekolah di SMA tercinta ini #ahee. (^ω^ ) Cepet banget. Dan sekarang, harus mulai persiapan untuk kuliah #puftt. Hmmmhhh.. cepet banget rasanya. Dan hal ini juga berarti Shamagachi akan sangat sibuk #menerawang. Jam tambahan. Les tambahan. Dan pada akhirnya, hobi surf internet pun harus dikurangi #hiks. Mau bagaimana lagi…. (T_T) Shamagachi harus konsen pokoknyaaaaa.

Rasanya baru kemaren Shamagachi ngrasain MOS (=ω´=) #ngebayangin. Ribet ribetnya nyari benda antik ala MOS. Dimarah marahin kakak kelas. Ngrasain PTA dan KBO yang benar benar melelahkan. Di “panggang”, di “beku” kan, di bangunin tengah malem buat renungan, jalan puluhan kilo, dan penderitaan penderitaan lain yang menyiksa ~(>_<). Iuh… Saat pulang setelah PTA KBO , rasanya seneng banget bisa kembali kekasur yang empuk setelah beberapa hari disana nggak bisa tidur lebih dari 4 jam.. Waktu itu sih menyiksa, tapi kalau buat sekarang, itu merupakan salah satu pengalaman berharga di SMA (ñ_ñ).

Rasanya baru kemaren pake seragam putih abu abu V(=^ω^=)v. Yang masih nggak nyaman dengan seragam baru. Kelas baru. Suasana yang sangat masih asing. Shamagachi dulu pernah nggak betah disekolah, karena berpikir sekolah SMA ini benar benar tidak mengasikkan sama sekali. Berpikir lebih nyaman di SMP. Teman, sahabat, suasana, guru, lingkungan yang udah Shamagachi kenal betul. Tapi sekarang, rasanya… malah sepertinya waktu bergerak terlalu cepat. Iuuhhh….(ーー;

Doakan Shamagachi ya teman, agar Shamagachi dapat menuntaskan SMA ini dengan lancar. Dan kuliah ditempat yang Shamagachi impikan… (.=^・ェ・^=) Amiin..

Mohon doanya sobat.. Terima kasih.. d(=^ω^=)b

Surat dari Masa Depan


Dari Masa Depan
Kepada Yth Manusia
Di

Tahun 2010


Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku, Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya.


Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral. Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.

Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan: “JANGAN MEMBUANG BUANG AIR”. Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering. Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab kematian nomor satu.

Industri mengalami kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya. Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari. Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari. Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah. Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak ada air.

Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun. Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang. Morphology manusia mengalami perubahan yang menghasilkan/ melahirkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.

Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per orang per hari [31.102 galon]. Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari “kawasan ventilasi” yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen. Udara yang tersedia di dalam “kawasan ventilasi” tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas. Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun. Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata.

Air menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata. Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi. Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli.

Pada saat anak perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau. Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu.

Dia bertanya, “Ayah ! Mengapa tidak ada air lagi sekarang ?”

Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku... Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian… dan banyak orang lain juga ! Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan. Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima akibatnya. Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir. Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi… Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini !

Tolong Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan anda, walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi nyata akan pentingnya melestarikan air dan lingkungan harus dimulai dari setiap orang. Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi hal yang nyata dan terjadi di sekitar kita. Lakukan untuk anak dan keturunan mu kelak.

“AIR DAN BUMI UNTUK MASA DEPAN”

Regards,
“TANAMLAH SEBANYAK-BANYAKNYA POHON DAN HEMATLAH AIR”
“UNTUK ANAK DAN CUCUMU KELAK DIMASA DEPAN”

Quote:

tulisan ini pertama kali dipublis majalah “Crónica de los Tiempos” April 2002 dan siapapun boleh menyebarluaskan!!! 



Sang Gelas dan Isinya


“Manusia ibarat gelas kosong.. Dituang kopi isinya mengitam, dituang air putih menjadi beninglah ia. Tetapi segelap apapun kopi itu, ia akan kembali bening jika terus menerus dituang air putih, begitupun sebaliknya..”

Diibaratkan air putih sebagai orang baik dan air kopi sebagai orang yang jahat. Inilah apa yang ada dalam pikiran saya….

Katakanlah air putih yang ada dalam gelas tersebut, berada dalam lingkungan yang kotor, debu berterbangan dimana mana, bagaimana keadaan air dalam gelas tersebut.? Masih bersih tanpa kotorankah.? Tentu tidak. Ada butiran debu yang mengotori air tersebut yang membuatnya tidak semurni saat dituangkannya air pertama kali.

Bagaimana jika air putih diatas digantikan kedudukannya dengan air kopi.? Butiran debu memang tak terlihat karena bercampur dengan hitamnya air kopi, bahkan sulit dibedakan mana air kopi yang tidak terdapat butiran debu dan mana air kopi yang telah dikotori butiran debu. Air kopi semakin keruh akibat adanya debu yang mengotorinya.

Air putih akan menjadi ternoda, dan air kopi akan menjadi semakin keruh akibat adanya butiran debu yang mencemarinya. Orang baik akan terkikis kebaikannya karena terpengaruh lingkungannya, dan orang jahat akan semakin tidak terkendali kejahatannya karena terpengaruh lingkungannya. Semua itu karena lingkungan yang tidak baik.

Memang benar, keruhnya air kopi akan hilang ketika air putih terus mengalir didalam air kopi itu. Tapi, jika gelas itu tetap berada dalam lingkungan yang kotor, maka kemurnian air putih akan selalu terganggu oleh adanya butiran debu yang terbang bebas. Lingkungan pun sedikit banyak mempengaruhi keadaan air yang ada dalam gelas tersebut.  Maka untuk menjaga kemurnian air kopi yang telah menjadi air bening itu, sang gelas harus memiliki tutup.

Seorang manusia dengan sifat yang kotor, akan menjadi bersih ketika ia terus berupaya berperilaku terpuji untuk membersihkan hatinya yang dahulu kotor. Juga iman sebagai “tutup” agar butiran debu lingkungan tidak mengganggu kejernihan hati yang telah bersih..

( oleh : Anggraeni Shamagachi )

Life with one thousand friends are never enough, one enemy, I think I never expect.

Among The Two Doors

“Sesak. Saat tahu ternyata kamu begitu mudah nglupain aku. Sakit. Saat tahu ternyata yang kamu cintai adalah salah satu teman baikku.”

“Rasanya dunia ini sudah tak seindah dulu, ketika kamu selalu ada dibelakangku untuk mendukungku. Saat kamu selalu ada disebelahku saat aku sendiri. Saat kamu rela memberikan bahumu untukku sebagai tempat bersandar. Saat kamu rela berikan tubuhmu untuk melindungiku. Saat kamu rela memelukku untuk melindungiku. Saat kamu tak ingin melepaskan tangan ini tak ingin berpisah. Saat kamu tak ingin melihat air mataku menetes. Dimana kamu.? Aku butuh kamu. Sekarang. Apa salahku ke kamu.? Sampai kamu ninggalin aku gitu aja. Bagaimana ini.? Dulu yang tak ingin melihatku menangis, kini malah menjadi penyebab aku menangis. “

“Bagaimana dengan janji yang kamu kasih ke aku kalau kamu bakal jagain aku.? Aku pikir, kamu yang terbaik buat aku. Aku pikir, kamu bakalan selalu ada disisiku. Ternyata aku salah. Bahkan kamu sekarang sudah punya penggantiku. Lalu bagaimana dengan aku.? Empat bulan setelah perpisahan itu, aku masih belum bisa menghapus bayanganmu sedetikpun, tapi mengapa, kamu sudah mendapatkan penggantiku.? Empat bulan.. Jahat.. “

Sudah beberapa hari ini setelah Tea tahu Iko berpacaran dengan Cahaya, mendadak Tea tidak bisa tidur malam. Ujung-ujungnya hanya memandang foto Iko yang tersenyum manis padanya itu. Manis. Masih tertap rasanya, meskipun dia meninggalkan Tea gitu aja, dan harusnya Tea jadikan Iko sebagi orang yang paling dia benci. Tapi dia nggak bisa, Tea nggak bisa benci. Jujur.

****

“Matamu kenapa sayang.? Nggak bisa tidur lagi.?”
“Eh… kelihatan banget ya ma.? Iya nih, Tea nggak bisa tidur lagi. Eh udah jam setengah tujuh, Tea berangkat ya ma……….”
“Eh sarapan dulu Tea nanti kamu sakiiiiit……”

Belum selesai mamanya berbicara Tea sudah pergi. Mamanya tahu, pasti Tea menangis lagi. Tanpa diberitahupun, mamanya sudah tahu bagaimana perasaan anak satu satunya itu. Mamanya sudah tidak tahu lagi, bagaimana membuat Tea melupakan laki laki itu. Laki laki yang Tea sayangi itu. Mama Tea mengenal betul siapa Iko, mantan pacar Tea. Tea sudah mengenalkannya pada mama, dan kebetulan Mama Tea pun mengenal ibu Iko karena mereka seprofesi, sebagai seorang perawat disalah satu rumah sakit  swasta ternama.

“Pa, bagaimana ini.? Mama nggak mau lihat Tea sedih terus begini….”
“Ah mama, namanya juga remaja. Nanti juga lupa.”
“Tapi Pa, ini sudah berbulan bulan. Dan akhir-akhir ini, mama jarang lihat Tea tidur nyenyak lagi.”
“Hmmmh, namanya juga pacaran pertama Ma. Tea sudah SMA Ma, kelas dua ini lagi. Papa percaya Tea bakalan baik baik aja kok…”
….

Di samping rumahnya, Maris sedang mencuci mobilnya. Melihat Tea yang keluar buru buru dengan matanya yang….. aneh. Maris tahu, Tea sedang dilanda masalah.
“Te… mau aku anter.?”
“Nggak makasih…”
“Ntar telat lho…”
“Lebih telat lagi kalo ngladenin kamu…”
“Idih sewot amat…”
….

Langkah kakinya yang cepat tidak juga mebuatnya cepat sampai. Malah cepat lelah. Dihentikannya kakinya, dia membungkuk. Peritnya sakit. Juga ngos ngosan. Saat akan kembali melangkah, ia menubruk seseorang.
“Aduh….”
“Eh maaf kak…” Dilihatnya wajah orang asing itu. Tampan dan bersahaja. Tea terpesona, tanpa dikomando dia sudah tersenyum manis.
“Eh.. Nggak papa kok dek.” Tidak kalah, lelaki inipun tersenyum manis dan memandang wajah Tea yang sedikit berantakan. Lelaki ini terpana pada pandangan pertama. Sebelum terlambat, memulai pembicaraan. “Aku Narayan.”
“Aku Tea…” jawabnya semangat
“Kamu terlambat ya.?”
“Eh… iya….” Katanya sambil menepuk dahinya. “Aku pergi dulu kak. Sampai ketemu lagi…” katanya sambil melangkah pergi.

****

“Eh Tea, kamu nggak bisa tidur lagi ya.?”
“Iya nih, aku nggak mood banget. Nggak sarapan lagi telat bangun.”
“Oke oke, ntar aku anter ke kantin. Eh itu Asya. Eh Sya sini….”
“Apaan.?” Asya berjalan mendekati Tea dan Eda.
“Ngobrol donk, nyonya lagi suntuk tuh…” kata Eda sambil menunjuk Tea yang tertunduk lesu
“Eh apaan si kamu…”
“Aku bisa tebak ni. Kebiasaany nyonya nih….”
“hahaha…” Eda dan Asya pun tertawa, dibalas dengan cibiran Tea yang langsung mlengos.

Tea, Asya, Eda, Nami dan Frasya adalah teman baik. Meskipun mereka beda kelas. Tea, Asya dan Eda ada dikelas 2 IPA 4, Nami 2 IPA 2, dan Frasya 2 IPA 6, bersama Cahaya. Sebenarnya, dulu sebelum Cahaya berpacaran dengan Iko, Cahaya adalah salah satu teman terdekat Tea. Mereka sering memiliki rasa yang sama, ide yang sama, curhat masalah apapun, sering sekali mereka melakukan hal yang sama berdua, disamping mereka berempat. Tapi setelah tahu Cahaya adalah pacar Iko sekarang, otomatis Tea merasa risih berada disamping Cahaya. Eda, Asya, Nami dan Frasya tahu betul bagaimana perasaan sahabatnya itu, maka dari itu, mereka sengaja menjaga jarak dengan Cahaya. Tea berpesan agar tak membenci Cahaya, karena bagaimanapun juga, dia teman mereka. Namun mereka sudah tidak lagi dengan Cahaya.

“Kantin yuuuuuuk…”
“Siapa yang nggak sarapan, siapa yang kelaparan… aku yang nggak sarapan Daaa, bukan kamu..”
“Kayaknya lapernya nular deh.. hehe”
“Ngaco aja si kamu Da..”
“ha ha ha” Tea dan Asya tertawa bersama.
“Eh itu Nami sama Frasya tuh. Udah ngemil ja tuh di kantin.” Kata Tea sambil menunjuk temannya itu yang asik melahap makanan.
….

“Eh, aku aja yang pesen makanan. Kayak biasa kan.?” Pinta Asya
“Siip deh Sya…” jawab mereka bersamaan
“Eh by the way Te, aku punya sepupu cakep abis. Anak UGM pula… Kerennya jangan ditanya deh….. Anak pakde ku yang di Yogya, kayaaa lagiiii…….Eh dia lagi liburan, mau aku kenalin.??”
“Hah.? Kamu punya sepupu cakep, keren, tajir, pinter.?”
“Aku nawarinnya ke Nyonya, bukan kamu cecunguk…” jawab Frasya
“huuuuu….” Jawab Eda senewen
“Tergantung jurusannya donk…” jawab Tea sok tertarik
“Lu ngremehin sepupu gue Te.?”
“Eh, lu jadi sewot si.? Lu gue gituh.? Bahasamu itu Iuuuuhh…”
“ha ha ha….” tawa mereka kembali meluap. Sejenak Tea melupakan sosok Iko yang terus menghantuinya.
“UGM tauuuuu, teknik kimiaaaaaaaaaaa……”
“Weeeeeuuuw….” Asya yang baru datang membawa makanan pun ikut terpesona
“Terus maksudmu apa neng.?” Tukas Tea
“Siapa tahu aja kamu tertarik Te, sepupuku baik kok…”
“Buat aku aja kalo kamu nggak mau Te…” srobot Eda
“Eh ada apa nih, aku nggak diajak sih…” kata Asya bingung
“ha ha ha” tawapun kembali lepas
“Eh tadi aku ketemu cowok cakep banget. Aku terpesona….”
“Yakin kamu.? Udah move on yah.?” Ledek Eda
“Sialan….” Tea mincus
….

Bersambung…..

Cerita selanjutnya dapat di baca di “Among The Two Doors” part.II