Dari
Masa Depan
Kepada
Yth Manusia
Di
Tahun 2010
Aku hidup di tahun
2050. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku
mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku minum
sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang,
aku adalah orang yang paling tua di lingkunganku, Aku teringat disaat aku
berumur 5 tahun semua sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman
hijau di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku
sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya.
Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral. Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.
Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak mineral. Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa digunakan untuk apa saja.
Aku masih ingat
seringkali ada pesan yang mengatakan: “JANGAN MEMBUANG BUANG AIR”. Tapi tak
seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa air tidak akan
pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang, sungai, danau,
bendungan dan air bawah tanah semuanya telah tercemar atau sama sekali kering.
Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus.
Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang menjadi
penyebab kematian nomor satu.
Industri mengalami
kelumpuhan, tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja
hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya. Banyak orang menjarah air
di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya,
rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah minum sedikitnya 8 gelas air
putih setiap hari. Sekarang, aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap
hari. Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas
pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah. Kami
menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau, karena tidak
ada air.
Manusia di jaman kami
kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi;
ada banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar matahari karena lapisan
ozon dan atmosfir bumi semakin habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia
20 tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun. Para ilmuwan telah melakukan
berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar.
Manusia tidak bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau
membuat ketersediaan oksigen sangat berkurang, yang membuat turunnya kemampuan
intelegensi generasi mendatang. Morphology manusia mengalami perubahan yang menghasilkan/
melahirkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan
malformasi.
Pemerintah bahkan
membuat pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per orang per hari
[31.102 galon]. Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan
dari “kawasan ventilasi” yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik
raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen. Udara yang tersedia di dalam
“kawasan ventilasi” tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan
oksigen untuk bernafas. Umur hidup manusia rata-rata adalah 35 tahun. Beberapa
negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber air sendiri.
Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata.
Air menjadi barang
yang sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata. Disini ditempatku
tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu
adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara
global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi. Kami sebelumnya
telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi
tidak ada yang peduli.
Pada saat anak
perempuanku bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku
menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau. Aku
menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air, memancing
di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan
bagaimana sehatnya manusia pada masa itu.
Dia bertanya, “Ayah !
Mengapa tidak ada air lagi sekarang ?”
Aku merasa seperti ada
yang menyumbat tenggorokanku... Aku tidak dapat menghilangkan perasaan
bersalah, karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan alam dan
lingkungan dengan tidak mengindahkan secara serius pesan-pesan pelestarian… dan
banyak orang lain juga ! Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah
keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan. Sekarang, anak dan
keturunanku yang harus menerima akibatnya. Sejujurnya, dengan situasi ini
kehidupan di planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat
ulah manusia sudah mencapai titik akhir. Aku berharap untuk bisa kembali ke
masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi…
Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya
menyelamatkan planet bumi ini !
Tolong Kirim surat ini
ke semua teman dan kenalan anda, walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global
dan aksi nyata akan pentingnya melestarikan air dan lingkungan harus dimulai
dari setiap orang. Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi hal
yang nyata dan terjadi di sekitar kita. Lakukan untuk anak dan keturunan mu
kelak.
“AIR DAN BUMI UNTUK
MASA DEPAN”
Regards,
“TANAMLAH
SEBANYAK-BANYAKNYA POHON DAN HEMATLAH AIR”
“UNTUK
ANAK DAN CUCUMU KELAK DIMASA DEPAN”
Quote:
tulisan ini
pertama kali dipublis majalah “Crónica de los Tiempos” April 2002 dan siapapun boleh menyebarluaskan!!!
Sumber : Group Aku
Cinta Indonesia
pesan pesannya bagus kan.... :D
ReplyDeleteiyaaaa.... :DDD
Deleteterima kasih...:)
pernah baca tapi udah 2 tahun lalu,
ReplyDeleteterima kasih dengan membaca aku jadi inget lagi
walau di ragukan kebenarannya namun ambil dari segi positifnye
iya...
Deletesaya juga pernah membacanya sebelum saya post. Saya pikir ini bacaan yang bagus dan tidak membosankan... :)
Wah keren mbak, ijin copas ya ke blog saya, nanti saya beri sumber :)
ReplyDeleteya silahkan saja... :))
Deletetapi klik kanan copy nya saya off.. hehe
Wah kalau kisahnya nanti bener bener terjadi, gak bisa dibayangin bentuk kehidupan manusia tanpa air namun hal itu mungkin saja bisa terjadi melihat kondisi alam dan sikap manusia terhadap alam sekarang ini...
ReplyDeleteya, betul sekali..
Deletemengingat jaman sekarang, musim sudah tidak seperti yang diprediksikan, misalnya musim hujan malah jadi musim kemarau.
kalau manusia tidak menjaga alam, bukan tidak mungkin kalau air akan musnah beberapa tahun lagi..
sebuah tulisan yang layak diwariskan dari generasi ke generasi.
ReplyDeleteiya benar, nasehat ringan namun penting yang dikemas dengan apik... :))
Delete