Get me outta here!

Sang Gelas dan Isinya


“Manusia ibarat gelas kosong.. Dituang kopi isinya mengitam, dituang air putih menjadi beninglah ia. Tetapi segelap apapun kopi itu, ia akan kembali bening jika terus menerus dituang air putih, begitupun sebaliknya..”

Diibaratkan air putih sebagai orang baik dan air kopi sebagai orang yang jahat. Inilah apa yang ada dalam pikiran saya….

Katakanlah air putih yang ada dalam gelas tersebut, berada dalam lingkungan yang kotor, debu berterbangan dimana mana, bagaimana keadaan air dalam gelas tersebut.? Masih bersih tanpa kotorankah.? Tentu tidak. Ada butiran debu yang mengotori air tersebut yang membuatnya tidak semurni saat dituangkannya air pertama kali.

Bagaimana jika air putih diatas digantikan kedudukannya dengan air kopi.? Butiran debu memang tak terlihat karena bercampur dengan hitamnya air kopi, bahkan sulit dibedakan mana air kopi yang tidak terdapat butiran debu dan mana air kopi yang telah dikotori butiran debu. Air kopi semakin keruh akibat adanya debu yang mengotorinya.

Air putih akan menjadi ternoda, dan air kopi akan menjadi semakin keruh akibat adanya butiran debu yang mencemarinya. Orang baik akan terkikis kebaikannya karena terpengaruh lingkungannya, dan orang jahat akan semakin tidak terkendali kejahatannya karena terpengaruh lingkungannya. Semua itu karena lingkungan yang tidak baik.

Memang benar, keruhnya air kopi akan hilang ketika air putih terus mengalir didalam air kopi itu. Tapi, jika gelas itu tetap berada dalam lingkungan yang kotor, maka kemurnian air putih akan selalu terganggu oleh adanya butiran debu yang terbang bebas. Lingkungan pun sedikit banyak mempengaruhi keadaan air yang ada dalam gelas tersebut.  Maka untuk menjaga kemurnian air kopi yang telah menjadi air bening itu, sang gelas harus memiliki tutup.

Seorang manusia dengan sifat yang kotor, akan menjadi bersih ketika ia terus berupaya berperilaku terpuji untuk membersihkan hatinya yang dahulu kotor. Juga iman sebagai “tutup” agar butiran debu lingkungan tidak mengganggu kejernihan hati yang telah bersih..

( oleh : Anggraeni Shamagachi )

Life with one thousand friends are never enough, one enemy, I think I never expect.

9 comments:

  1. langsung ngerjain yaa?? waah kereenn..

    suka quote tentang sahabatnya :)

    hmm betull.. kita perlu iman, sebagai 'tutup' atau sebagai alat penyaring agar debu di sekeliling tidak mengkontaminasi kita :)

    makasih ya 'gachi'.. dicatteet..

    'xoxo'

    ReplyDelete
  2. postingan yang mengingatkan diri betapa pentingnya melindungi dri dari lingkungan yang tak bersih dalam etika dan adab beragama demi menjaga keimanan kita

    ReplyDelete
  3. emang uenaknya di pagi hari minum kopi di temanin goreng singkong atau Talas bogor, sehingga sebaiknya kopi jangan di analogikan sebagai kotoran ...hehe
    selamat ber lomba

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah... hanya diibaratkan saja pak... hehe

      Delete