Get me outta here!

Amazing Conversation



Professor            : You are a Christian, aren’t you, son ?

Student                : Yes, sir.

Professor            : So, you believe in GOD ?

Student                : Absolutely, sir.

Professor            : Is GOD good ?

Student                : Sure.

Professor            : Is GOD all powerful ?

Student                : Yes.

Professor            : My brother died of cancer even though he prayed to GOD to heal him. Most of us would attempt to help others who are ill. But GOD didn’t. How is this GOD good then? Hmm?

(Student was silent.)

Professor            : You can’t answer, can you ? Let’s start again, young fella. Is GOD good?

Student                : Yes.

Professor            : Is satan good ?

Student                : No.

Professor            : Where does satan come from ?

Student                : From … GOD …

Professor            : That’s right. Tell me son, is there evil in this world?

Student                : Yes.

Professor            : Evil is everywhere, isn’t it ? And GOD did make everything. Correct?

Student                : Yes.

Professor            : So who created evil?

(Student did not answer.)

Professor            : Is there sickness? Immorality? Hatred? Ugliness? All these terrible things exist in the world, don’t they?

Student                : Yes, sir.

Professor            : So, who created them ?

(Student had no answer.)

Professor            : Science says you have 5 Senses you use to identify and observe the world around you. Tell me, son, have you ever seen GOD?

Student                : No, sir.

Professor            : Tell us if you have ever heard your GOD?

Student                : No , sir.

Professor            : Have you ever felt your GOD, tasted your GOD, smelt your GOD? Have you ever had any sensory perception of GOD for that matter?

Student                : No, sir. I’m afraid I haven’t.

Professor            : Yet you still believe in Him?

Student                : Yes.

Professor            : According to Empirical, Testable, Demonstrable Protocol, Science says your GOD doesn’t exist. What do you say to that, son?

Student                : Nothing. I only have my faith.

Professor            : Yes, faith. And that is the problem Science has.

Student                : Professor, is there such a thing as heat?

Professor            : Yes.

Student                : And is there such a thing as cold?

Professor            : Yes.

Student                : No, sir. There isn’t.

(The lecture theater became very quiet with this turn of events.)

Student                : Sir, you can have lots of heat, even more heat, superheat, mega heat, white heat, a little heat or no heat. But we don’t have anything called cold. We can hit 458 degrees below zero which is no heat, but we can’t go any further after that. There is no such thing as cold. Cold is only a word we use to describe the absence of heat. We cannot measure cold. Heat is energy. Cold is not the opposite of heat, sir, just the absence of it.

(There was pin-drop silence in the lecture theater.)

Student                : What about darkness, Professor? Is there such a thing as darkness?

Professor            : Yes. What is night if there isn’t darkness?

Student                : You’re wrong again, sir. Darkness is the absence of something. You can have low light, normal light, bright light, flashing light. But if you have no light constantly, you have nothing and its called darkness, isn’t it? In reality, darkness isn’t. If it is, well you would be able to make darkness darker, wouldn’t you?

Professor            : So what is the point you are making, young man ?

Student                : Sir, my point is your philosophical premise is flawed.

Professor            : Flawed ? Can you explain how?

Student                : Sir, you are working on the premise of duality. You argue there is life and then there is death, a good GOD and a bad GOD. You are viewing the concept of GOD as something finite, something we can measure. Sir, Science can’t even explain a thought. It uses electricity and magnetism, but has never seen, much less fully understood either one. To view death as the opposite of life is to be ignorant of the fact that death cannot exist as a substantive thing. Death is not the opposite of life: just the absence of it. Now tell me, Professor, do you teach your students that they evolved from a monkey?

Professor            : If you are referring to the natural evolutionary process, yes, of course, I do.

Student                : Have you ever observed evolution with your own eyes, sir?

(The Professor shook his head with a smile, beginning to realize where the argument was going.)

Student                : Since no one has ever observed the process of evolution at work and cannot even prove that this process is an on-going endeavor. Are you not teaching your opinion, sir? Are you not a scientist but a preacher?

(The class was in uproar.)

Student                : Is there anyone in the class who has ever seen the Professor’s brain?

(The class broke out into laughter. )

Student                : Is there anyone here who has ever heard the Professor’s brain, felt it, touched or smelt it? No one appears to have done so. So, according to the established Rules of Empirical, Stable, Demonstrable Protocol, Science says that you have no brain, sir. With all due respect, sir, how do we then trust your lectures, sir?

(The room was silent. The Professor stared at the student, his face unfathomable.)

Professor            : I guess you’ll have to take them on faith, son.

Student                : That is it sir … Exactly ! The link between man & GOD is FAITH. That is all that keeps things alive and moving.

I believe you have enjoyed the conversation. And if so, you’ll probably want your friends / colleagues to enjoy the same, won’t you? Forward this to increase their knowledge … or FAITH.

By the way, that student was EINSTEIN


Ketidak Jujuran, Itu yang Salah



Pernah nggak lo ngrasain, lo suka sama seseorang tapi posisi lo sebagai sahabat baiknya.? Lo nggak mau dia tahu kalo lo suka sama dia, karena takut dia bakalan ngejauhin lo. Gue ngrasain hal itu, beberapa tahun yang lalu….

Gue pertama kenal dia saat gue masih duduk dibangku SMP, masih lugu banget kan tuh.? Awalnya gue sama dia temenan, ya temen biasa, tapi lambat laun temen biasa itu berubah jadi sahabat. Karena dia selalu ada saat gue butuh, selalu ada saat gue ngarepin ada seseorang yang ngibur gue, selalu member gue apa yang gue butuhin. Jadi sahabat deket banget, dari curhat bareng, hang out bareng, yah pokoknya sering bareng gitu. Hingga gue sadar, gue merasa kesepian kalau nggak ada dia disamping gue.

Suatu saat dia curhat ke gue, dia lagi seneng sama seseorang. Sikap gue saat itu, ya gue seneng dengernya, tapi didalem, rasanya ada sesuatu yang salah sama perasaan gue. Perasaan takut. Perasaan takut kalau dia ninggalin gue. Kalau posisi gue –orang terdekatnya, digantikan oleh cewek itu. Gue gusar.

Dia mulai dekatin cewek itu. Memberi perhatian sama cewek itu, baik sama cewek itu. Gue perhatiin dia, dia seneng banget deket cewek itu. Sedikit demi sedikit, dia mulai ninggalin gue. Sendiri. Meski kadang dia tetep curhat ke gue, tapi itu malah membuat gue sakit. Karena dia cuma bercerita mengenai pujaan hatinya. Saat itu, dalam hati gue mengutuknya. Cowok bodoh, maska dia nggak peka sama perasaan gue sih.?

Dan akhirnya gue tahu apa yang salah sama perasaan gue. Gue suka sama dia….~

Cintanya bertapuk sebelah tangan ternyata, dia sedih. Gue juga ikutan sedih. Tapi entah kenapa, ada rasa lega didalam hati gue. Gue aman. Dia akan kembali deket sama gue. Cowok yang nggak peka ini kembali sama gue. Gue berharap dia peka sama gue.

Suatu saat, waktu misahin kami berdua. Sampai detik inipun dia nggak ngucapin hal yang gue harepin. Hingga gue berpisah sama dia, bukan karena ada masalah. Tapi karena tempat studi gue beda sama dia. Meski jauh, tapi gue dan dia tetep menjalin komunikasi. Meskipun nggak sedeket awalnya. Semakin bertambahnya umur, kita jalani hidup masing masing. Semakin jarang pula kami berkomunikasi. Tapi gue nggak kesepian, karena gue bertemu banyak orang dan sahabat baru. Perasaan itupun hilang.

Gue ketemu dia lagi. Bercengkrama lagi, deket lagi. Beberapa bulan kemudian, dia ngomong jujur sama gue. Dia pernah suka sama gue. Gue kaget. Sejak kapan.? Sejak dia pertama kenal gue, tapi pada akhirnya dia nyerah karena gue nggak pernah nanggepin perasaannya. Bahkan saat dia bilang dia suka sama cewek lain pun, gue malah seneng. Dia semakin yakin, bahwa gue cuma nganggep dia sebagai sahabat, nggak lebih. Dia nyerah sama perasaannya.

Gue diem. Jadi, dia selalu ada saat gue butuh karena dia suka sama gue.? Dia deket sama gue.? Sering telpon, sms, dan komunikasi lain-lain itu meskipun sering ketemu.? Dan.. Waktu itu dia nggak serius suka sama cewek itu.? Cuma buat mancing perasaan gue.?

Gue mikir, sebenarnya salah siapa sih.? Salah gue yang nggak peka.? Gue terlalu bodoh.? Atau salah ketakutan gue ngrusak persahabatan kami.? Atau.. salah dia yang nggak mau jujur saat dia ngrasain itu.?

Dan…. jawabannya adalah.. kami sama sama takut untuk mengungkapkan perasaan ini. Karena takut rasa ini hanya bertepuk sebelah tangan dan malah hubungan bersahabatan ini hancur. Itu yang salah, ketidak jujuran….~

Good Bye "Putih Abu Abu"



Tiga tahun.. tiga tahun gue menyandang status sebagai murid putih abu abu. Empat hari.. empat hari gue berjuang demi hasil belajar gue selama tiga tahun.. dan hasilnya, diambangin selama sebulan menanti kabar yang gue harap, bakalan happy ending, enggak cuma buat gue, tapi semuanya.

Banyak banget cerita yang terjadi. Tentang persahabatan, hingga manis pahitnya cinta yang gue rasain. Bukan sekedar nyanyian ataupun ungkapan basi kalau ada yang bilang bahwa masa SMA itu masa yang paling asik. Itu bener, gue akui. Dan lo, yang pernah ngrasain jadi anak SMA pasti juga setuju sama gue. Karena saat status inilah, kita ngerti gimana pergaulan, bersosialisasi, berorganisasi, emosi, dan lain lain yang sangat berpengaruh terhadap jati diri kita, sikap kita dan ego kita. Dan itulah yang gue rasain. Sebenernya banyak, banyak banget, tapi nggak mungkin gue sebutin satu-satu kan.?

Rasa hangatnya persahabatan yang kental luar biasa mengalir. Gue inget, dan rasanya baru kemaren gue ngrasain itu. Banyak yang curhat, galau masalah gebetan, masalah LDR-an, masalah tugas, semuanya dituangin tanpa basa basi dan embel embel jaim.

Nggak cuma temen gue yang ngrasain cinta itu. Gue juga ngrasain apa itu bahagianya diterbangin oleh cinta, dan sakitnya terjatuh gara gara cinta juga. Saat gue nggak bisa move on, sahabat gue selalu ada. Gue baru sadar hal ini setelah cukup lama nggak ketemu mereka secara langsung, cuma bisa komunikasi lewat alat komunikasai ala kadarnya. Maklum, ngapain gue kesekolahan kalau nggak ada agenda?? Mending kalo sahabat gue pada berangkat, kalo nggak?? Bisa jadi lumut kerak gue disana. Jadi ya, mending gue nyari bangku kuliahan aja.

Gue sebagai murid yang biasa aja, seperti murid kebanyakan, yang terkadang menganggap sekolah itu adalah hal yang ngebosenin, dengan seragam putih abu abu yang terasa pengen cepet cepet gue lepas setelah jam sekolah berakhir. Berangkat sekolah cuma sebagai formalitas, karena kalau nggak sekolah nggak ada hal lain yang bisa dilakuin. Pergi kesolah, dengerin guru ngomong, pulang. Rasanya cuma gitu gitu aja. Berulang ulang. Gue bosen, pake banget.

Tapi, sampai pada titik ini, gue malah ngrasa berat banget buat nglepas seragam ini. Gue masih pengen pake putih abu abu, bareng kalian. Ngrangkai cerita baru lagi yang nggak ada habisnya.

Sekarang seragam putih abu abu ini harus gue lepasin, mau nggak mau, dengan ikhlas. Rasanya kayaknya baru kemaren gue dapet MOS dari kakak kelas yang luar biasa kecenya dan sekarang mau di ospek sama kakak-kakak kampus?? Omegot, rasanya baru kemaren gue ngrasain susahnya masa MOS itu, dan sekarang gue harus…. Asyudahlah….~

Dulu, sekolah ini tujuan langkah gue, tapi saat ini, sekoalah tercinta ini gue punggungin dengan bangga, karena langkah kaki gue melangkah keluar sekolah dengan bahagia.. Happy ending….~

Masa depan sudah berjarak tak kurang dari satu senti dari ujung hidung kita, bangku perkuliahan menunggu kita.. gue, dan kalian sahabatku, bakalan jadi mahasiswa.! Gue nggak nyangka akan secepet ini. Tapi inilah hidup.. Yang jelas, gue nggak lupa sama cerita kita saat putih abu abu, semoga, lo juga.

Good bye “putih abu abu”….~ :))

Komik Golongan Darah ( HaiKorea )

Gue nemu kayak ginian di internet. Lucu gitu sih, komik tentang karakteristik golongan darah, haha. Karena gue udah katagihan baca ginian, akhirnya gue nyari situs resminya. Meskipun susah, geu tetep berjuang, haha, semangat! Kenapa susah?? Karena ternyata situs aslinya malah kalah populer sama situs situs yang menjiplaknya tanpa mencantumkan alamat sumber. Nah lo, jadi bingung kan gue. Dengan energi hasil penasaran, gue terus aja mencarai. Dan gue berhasil! Berhasil berhasil berhasil, horreee…~

Nah, gue ambil salah satunya dari situs itu. Dengan harapan kalian juga ketagihan lucunya, haha. Kenapa lucu?? Karena tokohnya itu karakteristik golongan darah, jadi kan lucu gitu. Oh iya, ngomong ngomong, apa golongan darahmu sob?? Baca bareng yok…. :))









Nah ketagihan nggak tuh?? Kalau enggak yaudah sana.. -_____-... Nah, kalo yang ketagihan mari merapat. Dan cek cerita lengkapnya di Komik Golongan Darah.. :))

Semoga Hanya Mimpi


Sebelum kamu baca, play musik diatas agar kamu lebih menikmati postingan ini.... :))

Ada saatnya, di mana suatu hari kamu merasa semuanya seperti berjalan baik-baik aja. Sebegitu baiknya hingga kamu selalu meningkari hatimu bahwa ada sesuatu yang salah. Kamu tetap berusaha mengatakan pada hatimu, bahwa semua baik baik saja. Tapi ternyata, kenyataan nggak seperti apa yang kamu bayangin.

Kamu tau, kamu merasa, bahwa ada sesuatu yang salah terjadi antara kamu dan dia. Tapi kamu nggak tau gimana cara ngomongnya. Bisa jadi karena kamu terlalu gengsi untuk bilang, atau kamu nggak bisa menyusun kata hingga menjadi bait indah yang nggak akan menyakitkan perasaan siapapun.

Kamu takut dia menjauhimu, karena kamu masih terlalu sayang sama orang itu dan nggak rela kalau dia sampai pergi meninggalkanmu…~

Kamu ngecek berulang kali handphone kamu. Berharap dia nulis sesuatu ke kamu. Atau ada panggilan tak terjawab yang kamu lewatkan. Tapi ternyata nggak.  Nggak satupun. Nihil. Intuisi kamu bilang, dia sedang bersama orang lain. Kamu mulai ngecek mention-mention yang datang ke dia. Membuka Facebook yang biasanya nggak pernah kamu peduliin.

Kamu berharap kamu nggak menemukan apa pun. Hingga tiba-tiba. Detak jantung kamu berdetak menjadi lebih kencang dari biasanya. Ada yang terjadi disana. Nyata. Satu, kemudian dua, kemudian tiga mention dari satu orang yang sama menghancurkan harapan kamu. Tangan kamu mulai dingin, ujung kaki kamu mulai dingin. Kamu sulit bernapas. Dadamu terasa terhimpit beban yang sangat berat. Ada satu rasa yang asing muncul tiba-tiba. Kamu mencoba menghiraukannya. Dan mulai memilih lagu yang kamu pikir bisa menenangkan perasaan kamu sendiri. Usaha yang sia-sia.

Tanpa kamu sadari. Air matamu menetes perlahan….~

Perasaan nggak enak itu ternyata menggantung seperti awan mendung. Apa pun yang kamu lihat tiba-tiba blur. Kamu kehilangan konsentrasi untuk melakukan apa pun. Bahkan untuk sekadar bernapas pun rasanya nggak enak. Tapi kamu berusaha tetap tenang dan berperilaku seperti nggak ada yang berubah. Kamu berusaha enggak terkalahkan.

Dalam hati kamu, kamu tahu, kamu bakal kehilangan dia dalam waktu dekat....~

Dan tidur menjadi terlalu sulit untuk dilakukan. Karena ketika kamu menutup mata, dia yang datang di pikiran kamu. Ketika kamu akan terlelap, bayangan dia menghabiskan waktu bersama orang lain menyulut kegundahan kamu. Dan kamu tahu persis, memang itu yang sedang terjadi.

Ketika akhirnya kamu memutuskan untuk mengajak dia bicara, kamu tahu apa yang kamu tanyakan. Tapi kamu enggan bertanya. Karena kamu tahu akan seperti apa jawaban dia. Kegelisahan menderaimu.

Rasa khawatirmu mengusai. Akhirnya pertanyaanmu terlontar. Kamu dengarkan jawabannya dengan penuh harap. Diam-diam berharap jawabannya nggak akan seperti itu. Di dalam hati kamu, kamu berharap dia akan meyakinkan kamu kalau semua perasaan kamu salah. Tapi ternyata nggak. Semua yang dia bilang mengkonfirmasi semua kecurigaan kamu. Kemudian kamu sadar, ternyata kamu nggak pernah siap untuk mendengar kenyataan yang sebenarnya.

Betul, kamu nggak akan pernah siap dengan realita ini....~

Kamu hanya terdiam. Berpikir. Kamu mulai mencoba berpikir dengan otakmu, bukan legi dengan perasaanmu. Mencerna setiap kata yang menyesakkan napasmu. Tak ingin menggunakan perasaan. Karena kamu tahu, jika kamu menggunakan perasaanmu, kamu tidak akan pernah mau membiarkan dia pergi.

Kamu mengakhiri hubungan kamu dengan dia. Meskipun setiap pagi kamu masih tetap ngecek handphone, berharap ada sekedar ucapan selamat pagi darinya. Di handphone nihil, kamu lanjutkan menuju Twitter. Berharap ada satu mention yang kamu rindukan. Tetap saja, nihil. Harapanmu masih tersisa, Facebook. Rasa kecewamu semakin memuncak. Tetap nihil. Kamupun menyerah pada situasi ini.

Setiap hari yang kamu lalui membuat kamu teringat dia. Kamu masih ingat betul pembicaraan apa saja yang kalian lakukan. Kamu masih ingat betul kalimat terakhir yang dia bilang ke kamu, sebenernya dia masih sayang kamu, tapi nggak bisa juga mengakhiri hubungannya dengan orang lain seperti yang kamu harapkan.

Kamu masih ingat setiap detail yang kamu lakukan dengan dia. Setiap lagu yang kamu dengar bikin kamu teringat dengan dia. Lagu favorit kamu tiba-tiba jadi musuh terbesarmu.


Kamu benar benar merindukannya....~

Mengubah kebiasaanmu bersamanya nggak semudah bikin kopi. Setiap kamu menghubungi dia, ada jarak yang sepertinya sangat jauh diantara kalian. Ada benteng yang memisahkan dunia kalian. Seperti pada dimensi yang berbeda.

Kamu selalu berpikir. Seperti apa perasaan ini akan berakhir. Karena selalu ada dua kemungkinan, mungkin kamu akan bisa melupakan dia. Mungkin juga tidak.

Dan setiap kamu bangun tidur, kamu selalu berharap bahwa ini adalah sebuah mimpi belaka....~

10 Karakter Muslim Idaman

1.    Salimul aqidah ( akidah yang lurus dan benar )
Merupakan sesuatu yang ada dalam diri setiap muslim. Dangan akidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah SWT dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan-ketentuan Islam.

2.    Shahilul ibadah ( ibadahnya benar )
Setiap muslim harus menjaga niatnya dalam ibadah. Bukan untuk disanjung atau supaya kelihatan soleh. Tujuannya hanya Allah saja. Ibadahnya juga ibadah sebagaimana dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tidak mengarang seperti sholat dengan bahasa indonesia atau sambil diartikan. Muslim idaman juga selalu menjaga agar semua kewajiba-kewajibannya terpenuhi dengan baik.

3.    Qowwiyul Jismi ( kekuatan jasmani )
Seorang muslim idaman tidaklah sakit-sakitan. Dia menjaga kesehatannya agar selalu terjaga kesehatannya. Karena muslim yang sakit-sakitan pasti akan terbatas kemampuannya untuk berjihad.

4.    Matinul khuluq ( berakhlak mulia )
Memiliki sikap yang mulia adalah sikap yang harus dimiliki setiap muslim. Baik dalam hubungannya kepada Allah SWT, maupun kepada mahklukNya. Berbakti kepada orang tua adalah salah satu contohnya.

5.    Mutsaqqol Fikri ( berpikir cerdas )
Seorang muslim haruslah berpikir cerdas ( fatonah ). Wawasannya luas dan terus mengikuti perkembangan zaman tanpa sedikitpun meninggalkan nilai-nilai dalam Islam.

6.    Mujahadatun linafsihi ( mampu mengendalikan hawa nafsu )
Setiap muslim diajarkan untuk mengendalikan hawa nafsu. Hal ini dapat dirasakan ketika seorang muslim sedang berpuasa. Bagi muslim idaman, menjaga hawa nafsu tidak hanya ketika sedang berpuasa, melainkan setiap saat dan setiap waktu.

7.    Harishun ‘ala waqtihi ( pandai mengatur waktu )
Waktu adalah pedang. Waktu adalah emas. Waktu adalah ilmu. Begitulah peribahasa yang menunjukkan pentingnya waktu. Bahkan, Allah dalam surat Al Asr bersumpah atas nama waktu. Ini adalah sinyal bagi seorang muslim mereka harus bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Selalu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat setiap detiknya. Tidak membuang waktu dengan aktifitas sia-sia, apalagi aktifitas nyang membuat Allah SWT murka.

8.    Munazhzamunfi syu’unihi ( menejemen hidupnya teratur )
Hidup seorang muslim idaman selalu teratur, terencana, dan berjalan sesuai rencana yang telah dibuatnya. Kehidupannya tidak begitu saja mengalir, ia tidak biarkan berantakan kehidupannya. Kalaupun rencananya gagal, ia tetap berpikir positif, bahwa rencana Allah SWT adalah yang terbaik.

9.    Qidiru alal Kasbi ( mandiri )
Muslim idaman memiliki kemampuan sendiri ataupun disebut juga mandiri. Mandiri dalam menghadapi permasalahan dalam sebuah keluarga tanpa melibatkan orang tua, mandiri dalam membiayai hidup, dan lain sebagainya.

10. Naafi’un lighoirihi ( bermanfaat bagi orang lain )
Setelah semua karakter di atas, diharapkan menjadi manusia yang bisa bermanfaat pada orang lain, pada lingkungan, dan pada semua hal yang bersifat kebaikan. Ingat sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Sumber: “Leadership Training Camp”; materi pokok "Training for Trainer" part.1

New Design Template


Huh. Setelah dua hari dua malem gue semedi, menyindiri dalam sunyi sepi tak ada mahkluk yang menemani selain nyamuk, cuma konsentarasi sendirian didalem goa (baca: kamar). Tapi kali ini gue lagi nggak galau sob. Semedi kali ini gue cuma berhadapan dengan benda mati yang disebut laptop dan modem. Semedi ala gue sih simple, cuma mlototin tuh laptop sambil mijitin tuh keypad.

Akhirnya saudara saudara.. akhirnya.. akhirnyaaaaa… akhirnya gue selesai semedi sob! Cihuy! Mau tahu nggak yang gue harepin setelah nih semedi kelar?? Mau tahu aja atau mau tahu banget?? Hayo?? Haha. Sebenernya, apapun jawaban lo nggak ngrubah niat gue buat cerita, haha.

Sebenernya gue itu lagi bosen sama design template yang udah lama nongkrong diblog ini. Makanya pengen ganti. Nggak dua hari dua malem juga sih. Emangnya kerjaan gue cuma nongkrong depan laptop doang gitu?? Kagak lah. Paling dua malem gue dapetin nih design template yang baru. Keren nggak?? Bagusan mana, yang dulu atau yang sekarang ini??

Design Template "On The Go"

Butuh waktu yang nggak sedikit buat nemuin design template yang pas buat blog gue ini nih. Gue juga selektif dalam hal kayak gini lho, jangan sembarangan aje. Gue nggak suka yang tema terlalu rame, alay, girly ataupun terlalu manis. Gue kan udah manis, ya nggak?? Gue nyari template dari enam puluh situs yang nyediain template. Enam puluh sob! Lo bisa bayangin kagak?? Paling lama nih nyari designnya. Abisnya kan gue nyari yang simple, nggak berat, dan yang pasti pas dihati gue sob.

Dari enam puluh situs itu, gue buka satu per satu, gue lihat satu per satu, gue eliminasi satu per satu. Pokoknya satu per satu deh. Sampai kandidat yang bertahan sampai terakhir yang gue pake, ya ini designnya. Haha. Malem pertama gue nyari design template, dan malem kedua gue edit HTMLnya. Eh jangan salah, meskipun templatenya gue download, tapi yang gue pake udah editan sob. Udah nggak otentik sama aslinya. Maklum, gatel tangan gue pengen ngrubah. Jadi ya jangan heran, kalau gue butuh dua malem nge-blogging cuma buat ganti design template blog tercinta ini.

Mungkin lo bertanya Tanya, kenapa gue nyari template jadi, nggak buat aja. Dulu sih gue buat sendiri templatenya, tapi nggak nahan lama. Abisnya jadi gonta ganti mulu. Gue bosen kalo buat sendiri, makanya pake instan dengan sedikit banyak editan dari gue. Biar tambah pas dong, hehe.

Okeh. Welcome new design template, semoga memberikan kenyamanan yah buat pembaca. Bye bye.. :))

Workaholic Obsessed


Gue kenal istilah ini udah lama sih, sejak SMP dulu. Dari pertama kali kenal sih, gue cuek cuek aja. Tapi semakin gue ngeti apa itu workaholic, gue semakin pengen jadi seorang yang workaholic.

Dulu gue sering banget susah percaya gitu aja nyerahin suatu kerjaan ke temen gue —sampai sekarang, bukannya ngremehin, tapi gue lebih seneng kalau gue bisa handle semuanya. Sayang, gue kerja berkelompok dan gue juga nggak mau egois dong. Dan ada kalanya ada hal yang nggak bisa gue handle sendirian. Tapi intinya tuh, gue lebih seneng semuanya beres ditangan gue. Gue juga nggak suka nunda nunda kerjaan yang ada, gue pengen cepet kelar dan nyelesein kerjaan lain. Dari situlah, gue menyadari ada sisi workaholic dalam diri gue. Pertamanya sih gue nyangkal itu, tapi kesininya, gue malah terobsesi jadi workaholic.

Menurut gue, workaholic adalah sifat dimana seseorang kecanduan untuk bekerja, bekerja, dan bekerja. Banyak orang nganggap bahwa workaholic adalah hal yang negatif. Tapi enggak menurut gue. Menurut gue, banyak sisi keuntungan jadi workaholic. Salah satunya adalah nggak kenal kata malas, pekerja keras, nggak pantang menyerah, dan lain lain. Kayaknya tuh, menakjubkan banget kalau gue bisa bekerja dari pagi sampai sore. Tapi gue paling anti yang namanya nglembur. Gue tetep pegang ajaran Rasulullah, tidur gasik, bangun gasik. Gitu lebih baik menurut gue, istirahat cukup hehe.

Nah menurut gue sendiri, workaholic itu ada dua —positif dan negatif. Tentu aja gue maunya yang jadi workaholic yang  positif. Yang tetep mentingin kesehatan dan keluarga. Tapi tetep, kerjaan itu kayak jadi hobi buat gue. Nglembur juga bukan workaholic yang sehat. Pokoknya yang positif deh. Dan gue terus berusaha, buat jadi positive workaholic sebisa gue. :))

Tangisan Tak Bermakna


Aku pernah mengalami masa seperti ini bahkan lebih buruk. Perasaan yang telah tertata rapi setelah sekian tahun lamanya mulai terobati, kembali rapuh ketika mendapati apa yang diharapkan tak sejalan dengan kehendak yang aku harapkan. Sakit memang. Tapi aku percaya inilah yang terbaik.

                Dan semakin buruk ketika ditambah dengan cerita yang sok melankolis dan romantis. Seperti kali ini, film ber-genre drama(tis), mendayu dayu serta melankolis memang tidak pernah cocok dengan seseorang yang sedang dilanda kegundahan. Aku sudah tau, tapi tetap saja sok kuat. Itulah yang jadi masalah. Jadi, bukannya malah reda, malah jadi limbung. Jatuh, semakin jatuh.

                Pukul 8 malam. Menangis, berhenti, menangis, begitu seterusnya. Hingga tak terasa sudah jam 3 pagi bahkan lebih. Ah, tentu aku tak mau bekerja dengan mata berkantung panda seperti ini. Kuputuskan untuk mengompresnya dan beristirahat. Aku paksakan untuk tidur, tapi suara ayam jantan yang mulai berkokok terlalu mengganggu. Entah jam berapa aku mulai tertidur, yang jelas aku bangun seperti orang yang baru bermimpi menangis dengan lepasnya dan dipaksakan untuk bangun. Ah, bukan mimpi ternyata.

                Subuh tiba, mata sudah tak separah tadi malam. Kemudian, aku berfikir. Sebenarnya apa yang aku tangisi? Siapa yang aku tangisi? Film, atau kehidupanku yang tak beres? Entahlah. Kali ini aku benar bingung. Apa ini stres season kedua?? Kupikir bukan, ini terlalu mengada ada. Tak ada alasan untuk mengatakan hal ini. Lantas?? Aku masih mencarinya.

                Ah. Ini pasti timbunan kesedihan yang telah lama, dan baru keluar karena dirayu oleh film ini untuk menangis. Sebenarnya aku kuat, kalau saja tak menonton film bodoh ini  —mungkin. Kalau saja aku tidak seceroboh ini —sok kuat, tentu aku tak akan membuang waktu tidurku yang berharga.

                “Jangan membaca, menonton, ataupun mengingat hal apapun yang berbau dramatis ataupun melankolis saat gundah melandamu. Itu membuatmu semakin terpuruk..” —Shamagachi, with love and smile :)) 

Ujian Nasional Tahunku (12/13)


                Akhirnya, sudah terlepas dari pikiran yang satu ini, Ujian Nasional. Udah kurang lebih dua bulan puasa nge-blogging. Makanya Februari jarang posting, malah Maret nggak ada postingan, hehe.

                Ujian Nasional itu luar biasa banget ya. Orang petinggi-petinggi sih bilangnya UN itu bukan momok untuk jadi syarat kelulusan, tapi ya nyatanya UN harus lulus biar sekolahnya lulus. Lho gimana ini?? Bimbang….. Ehm, UN itu kayak orang pacaran deh. Gini nih, kira-kira pdkt-nya selama kurang dari 3 tahun, nembaknya selama 4 hari tuh, abis itu jnggak langsung dijawab, mesti nunggu kira-kira sebulan lagi. Semoga, Ujian Nasional tidak menolakku, aamiin. :))

                Dan Alhamdulillah, tempat tinggalkuKabupaten Batang, tidak ada masalah yang menggegerkan seperti tertundanya waktu pelaksanaan ujian kayak saudara saudara yang jauh disana. Kok bisa berantakan sih, ujian kali ini?? Yang awalnya beredar kabar 20 kode tapi praktiknya ntah ada berapa kode, kertas yang mudah robek, dan ini, pelaksanaannya yang nggak serentak. Waduh waduh..

                Sebenernya, bagai diacak acak pikirannya karena tahu soalnya kemungkinan nggak ada yang sama. Bukannya apa-apa sih, tapi kenapa mencolok banget dari tahun lalu?? Tahun lalu baru 5 kode, ya kalau meningkat setidaknya bertahap dong, jangan langsung loncat kayak gini. Eh bukan loncat lagi, tapi udah terbang jauuuhhhh. Bahkan sepertinya itu pun nggak cukup, kode tulisan diganti dengan barcode! Omigod, kalau kata Bang Haji sih, ter-la-lu.. Belum lagi ntar tahun depan, kalau tiba tiba ujian nasional kembali 5 kode, ah! Kelinci percobaan banget deh tahun ini.

                Yah.. semoga semua lancar. Semoga SMA Negeri 1 Batang lulus 100% tanpa kecuali! Aamiin… Smantang Gemilang 12/13 Mohon doanya… :)) 


"72"


                Bukan. Bukan tujuh dua. Tapi tujuh puluh dua. Mereka memiliki arti yang berbeda, meski sering kau anggap mereka adalah sama. Tapi tidak untuk kali ini. Tidak untuk kesempatan ini. Ini benar benar tujuh puluh dua. Tidak dapat dikorting ataupun diskon. Angka pas.

                Dan bukanlah suatu angka berbau mistik seperti angka togel, angka judi, angka lotre ataupun semacamnya. Bukan juga angka fantastis atau bahkan bombastis. Hanya.. sebuah angka sederhana, yang memuat kehidupanku didalamnya. Harapanku.

                Aku berharap, deeply hope. Bahwa suatu saat nanti, dalam waktu dekat ini, aku menjadi bagian dari “72” orang yang bergabung dalam koloni ini. Tidak masalah jika aku menjadi yang nomor 70, ataupun sebagai juru kuncinya pun aku tak apa. Mimpiku bergabung koloni ini sangatlah besar. Meski banyak diantara mereka yang menganggapku sebelah mata, meremehkan, menjatuhkan.. mereka yang mengatakan aku tak akan mampu untuk mencapainya.

                Hanya menerapkan teori. Terkadang kita perlu berlaku tuli terhadap kritik yang menghancurkan seperti itu. Terkadang perlu berlaku cuek bebek untuk tetap berdiri. Tapi, jujur saja, entah dari mana. Dari mana aku mendapat keyakinan sekuat ini. Belum pernah aku rasakan sebelumnya. Keyakinan seperti ini. Semantap ini untuk melangkah.

                Masalah koloni ini menerimaku atau tidak, biarlah menjadi rahasia Tuhan. Aku berserah diri. Aku yakin, pasti Tuhan akan memberikan yang terbaik. Entah sesuai keinginanku, atau sebaliknya. Aku percaya, jalan pilihan-Nyalah yang terbaik.

                Ya Allah.. Tuhanku.. aku mohon.. berilah aku keajaiban-Mu.. anugrah-Mu.. karunia-Mu.. untuk kesekian kalinya, aku ingin mencoba membahagiakan orang tuaku. Tidak ingin lagi membuat mereka kecewa karena kebodohanku. Aku mohon, beri aku kesempatan untuk membuat mereka bahagia.............. Aamiin.

Cerita Dalam Film Bahasa Jawa


                Alhamdulillah akhirnya proses pembuatan film dalam bahasa Jawa telah selesa. Nah.. seperti layaknya buku harian pada umumnya, aku mau nulis ringkasan dari proses pembuatan hingga proses penyerahan hasil untuk Ibu Guru Bahasa Jawa tercinta…..

                Eeeeng ing eeeeng….. dimulai dari paling dasar kegiatan dulu ya. Baru lanjut ke tahap tahap selanjutnya. Ok tanpa basa basi, check it out!

                Hari Pertama : ba’da ashar sampai menjelang maghrib. Agendanya yaitu penyusunan naskah. Sebenarnya sih nggak nyusun dalam artian buat naskah nulis dan mengarang, hehe. Kami udah ada beberapa  naskah, disini kami cuma membandingkan mana yang layak, cocok dan apik untuk diangkat ke layar. Nah, setelah naskah telah ditentukan, tinggal proses penyuntingan. Kita nggak asal jiplak naskah lho, ada proses penyuntingannya juga. Proses penyuntingan berlangsung agak lama. Habis naskah asli hanya diperankan beberapa orang, padahal kami berdua belas. Ribet kan? Nah selesai penyuntingan, lanjut ke bagian pemilihan peran alias para paragane. Pemilihan karakter berdasarkan mimik muka –mungkin–, dan cara bicaranya. Setelah masing masing punya peran, naskah yang udah difoto kopi dikasih ke tiap orang. Nah, hafalan pun mulai berjalan. Pertemuan selanjutnya, harus udah dikit dikit hafal –harusnya–.

                Hari kedua : ba’da isya sampai pukul 22. Agendanya yaitu latihan dialog, pembahasan latar tempat, waktu, suasana, kostum, make up, penentuan babak mana aja yang akan dikerjakan pada hari hari selanjutnya, dan tempat berkumpulnya para pemain. Entah kenapa, kalu dilihat hal yang dilakukan itu sepele, tapi memakan waktu sangaaaat lama. Itu karena, kami juga nentuin hari yang bebas, hari dimana ketika para artisnya mau main, nggak ganggu proses belajar diluar alias les. Dan tempat berkumpulnya adalah dirumahku.

                Hari ketiga : ba’da ashar sampai pukul 22. Agenda pengambilan film babak 1 dan babak 3. Pengambilan babak 1 memakan waktu lamaaaa banget. Banyak adegan yang diulang. Sampai malem, karena kecapekan, artisnya pada ketiduran, haha. Padahal artis yang lain masih take babak ke 3.

                Hari keempat : pukul 11 sampai pukul 13. Agenda pengambilan film babak 2. Karena hari Jum’at kami pulang awal, memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dong. Langsung take babak 2.

                Hari kelima : ba’da isya sampai pukul 22. Agenda pengambilan film babak 4, babak 5 dan babak 7. Sekali lagi, adegan babak ke 5 memakan waktu yang lamaaaa. Tahu nggak?? Artis yang main sama kayak babak 1, maklumlah, haha.

                Hari keenam : ba’da shubuh sampai pukul 14. Agenda pengambilan film babak 6 dan babak 3. Nah, hari terakhir mungkin kamu pikir menjadi rekor terlama waktu pengambil gambar. Tidak. Ngambil gambarnya cuma habis Shubuh sampai jam 7 aja. Sisanya untuk ngedit. Nah, setelah dipilih pilih, eh… babak 3 nya nggak ada, ilang. Mungkin kehapus, atau mungkin belum ke copy. Maka dari itu kami ngambil gambar lagi. Dipanggil lagi tuh artis artisnya yang udah pada pulang. Kami take babak 3 mulai dari awal lagi, pfft. Padahal udah seneng tuh udah kelar shootingnya, eh malah diulang lagi. Capek deh.

                Hari ketujuh : ba’da ashar sampai menjelang maghrib. Agenda pengambilan foto para artis gadungan -hahaha- dan pengeditan.

para artis gadungan

                Hari kedelapan : ba’da maghrib sampai pukul 3 pagi. Agenda proses pengeditan. Entahlah apa yang mereka lakukan, aku nggak bisa banyak cerita soalnya aku nggak terjun langsung ke lapangan. Yang aku tahu, aku kena jebakan, tipuan. Malem malem mereka telpon, katanya nggak bisa jadi tepat pada hari H. Ternyata aku dikerjain doing, sialan. Udah emosi emosi sendiri aku dirumah.

                Hari kesembilan : pukul 10 pagi sampai pukul 13. Proses nonton bareng dan penyerahan hasil tugas. Ngakak ngakak sendiri waktu lihat filmnya, padahal sih filmnya film dramatis. Habis, kita (para artisnya) tahu kejadian apa aja yang ada dibalik layar, jadi ketawa ketawa sendiri deh, haha.


                Nah, kesimpulannya, kami para artis gadungan mengakui, bahwa berakting itu nggak semudah kelihatannya. Partner dalam berakting pun sangat mempengaruhi. Kebersamaan ini mengingatkan aku sama waktu ada tugas senam aerobic. Buat kangen suasananya, orang orangnya. Senang bisa bekerja dengan kalian. Terima kasih teman, salam hangat dari Shamagachi. :*

Ferien und Urlaub Deutsch Aufgabe



Name       : Anggraeni Dias Saputri
Klasse       : XII IPA 4
Nummer    : 01

Bali Urlaub

Mein Name ist Anggraeni Dias Saputri. Als ich war zwei Klasse in der Schule, Freunde und ich waren nach Bali gefahren.

Circa um 7 Uhr Morgen fangen wir von SMA N 1 Batang an. Reisen wir nach Bali für circa 24 Stunden oben Bus. Als reisen, wir sind sehr müde denn etwa 24 Stunden im Bus sitzen. Kommen wir in Gilimanuk, Bali circa um 5 Uhr Morgen an. In Bali, plötzlich das müde ist verschwunden. Haben wir in Bali 3 Tage für genießen Bali. In Bali, haben wir in einer Pension übernachtet. Dort besuchen wir einige tourist Attraktionen. Andere Dream Island, Sanur, Kute, Bedugul, und viele mehr. Haben wir spazierengehen, genießen die Atmosphäre von Bali, fotografieren und sehen die Balinesischen Tanz in der Garuda Wisnu Kencana. Vor gehen wir nach zu Hause, besuchen wir den Sukowati und Joger für einkaufen. Nach zufrieden Einkaufen, am Nachmittag gehen wir nach Batang zurück bei Buss. Kommen wir in Batang am Mittag.

Die Urlaub war sehrmüde, aber auch sehr glücklich und super!

My Eighteen

                Jum’at yah.. Tanggal berapa nih? Tanggal satu.. Owh.. Bulan apa? Februari. Eh, udah Februari aja nih? Kyaaaaa, cepet banget. Januarinya nggak krasa nih..

                Happy birthday to me.. happy birthday happy birthday to meeeeeee… Happy birthday happy birthday.. Happy birthday to meeeeeee……. ciyee.. plok plok plok, wkwkw.


                Malemnya 31 Januari 2013. Nggak ada ritual khusus untuk menyambut bertambahnya umurku ini. Nggak ada sesuatu yang spesial juga, bahkan nggak kepikiran kalau besoknya ultah. Maklum, malem itu cuma ditemenin sama tugas, hafalan tugas, ngecheck PDSS, dan nyanyian galaunya kak Avril. Nggak ada acara begadang deperti tahun sebelumnya, kali ini, bener bener datar sedater datarnya. Nggak ada sesuatu yang wah malem itu. Tidurnya? Biasa aja.

                Ultah Jum’at itu.. rasanya singkaaaat banget. Nggak sempet ngapa-ngapain, seharian diluar rumah. Sibuk. Sekolah, ngerjain tugas, dan les. Pulang kerumah udah lemah letih lesu gitu tinggal tidur doank.

                Eh ada yang kelewat nih, yang spesial tetep ada donk. Hahaha. Ada small surprise gitu. Bukan dari seorang pangeran dengan kuda putihnya, ataupun seorang ksatria dengan pedangnya yang gagah berani, bukan lagi seorang raja dengan jubah emas dipundaknya. Melainkan dari sahabat karib yang berperan bagai para badut saat kesedihan melanda yang membuat suasana seketika menjadi ceria, bagai para pemain sirkus saat kesepian melanda yang membuat suasana meriah, bahkan terkadang bagai orang orangan sawah yang melongo aja saat diajak bicara, hahaha. Kalian lengkap. Satu sama lain saling melengkapi. Percaya nggak? Aku sering sedih kalau inget kuliah nanti kita bakalan misah. Pasti nggak percaya. Eh, judes judes gini aku jugfa punya perasaan lemah lembut, wkwkw.


                Pokoknya, makasih banyaaaak banget udah inget ultahku dan ngrayainnya. Meskipun sederhana, tetep berkesan kog. Tapi asal kalian tahu, kalian nggak ahli dalam membuat kejutan, hahaha. Rencana A gagal, harusnya ada rencana B nya donk. Haha. Makasih ya, Onana, Bifebi sama Ayyana, love you deh pokoknya…. Makasih udah mau jadi temen baik aku…. Big hug…. (makna konotatif, bukan denotatif). Hahaha.

                My wish… soal doa dan permohonan sih banyak.. Yang utamanya sih semoga semakin berkurangnya sisa umurku ini, semakin banyaklah pahala yang dicapai. Hal hal yang negative semoga semakin terkikis oleh kedewasaan, hal hal yang baik dan positif, semakin bertambah seiring dengan umur yang bertambah. Semoga dapat semakin dewasa  dalam menapaki kehidupan ini. Semoga aku dapat diterima di perguruan tinggi negeri yang akuharapkan, yang pas, yang cocok, dan berkah untuk esoknya. Semoga, SMANTANG 12/13 lulus 100% tanpa terkecuali dan masuk ke perguruan tinggi dengan tujuan masing masing. Semoga.. Semoga.. Semoga.. banyak banget harapan di tahun ke-18 aku hidup.

                Semoga, apa yang aku harapkan dapat terwujud dengan baik, Aamiin. Kalaupun mungkin agak geser sedikit, semoga itu jalan yang Allah berikan untukku. Namanya juga manusia, hanya bisa berencana dan berusaha, dan Allah-lah yang menetukan. Jalan yang Allah berikan itu pastilah lebih baik untuk hambanya……

                Terima kasih ya Allah, engkau masih memberikan aku kesempatan hingga saat ini, karunia-Mu benar benar tak terhitung. Terima kasih Ya Allah… Semoga, bertambahnya umurku ini, bertambah pula pahala yang telah dan akan kulakukan. Semoga, berkurangnya sisa umurku ini, dapat membuatku semakin dekat dengan-Mu. Aamiin...


                Dan terima kasih juga, buat temen temen yang udah ngucapin selamat ulang tahun ke aku, maaf yang ngucapinnya di sosial media nggak bisa aku bales satu persatu. Makasih untuk semuanyaaaaaaaaaa...................